Bikin Gaduh, Pak Menteri ini Dilarang Ngomong ISIS Lagi

EDITOR.ID, Jakarta,- Gara-gara menjadi gaduh dan keresahan ditengah masyarakat terkait isu pemulangan 600 WNI eks ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) ke Tanah Air, Menteri Agama, Fachrul Razi kini puasa bicara soal isu tersebut.

Konon kabarnya Menteri yang berasal dari Relawan Tim Jokowi-Maruf Amin ini dilarang lagi bicara soal kabar WNI simpatisan ISIS setelah pernyataannya menimbulkan kontroversi di masyarakat.

Makanya sejak hari ini Senin (10/2/2020) Pak Menteri enggan berkomentar lagi ketika dicecar wartawan terkait perkembangan soal pemulangan WNI eks ISIS.

“Nggak boleh lagi saya ngomong di sini karena kan sudah ada rapat Menko Polhukam, nanti kalau beliau minta, saya kasih masukan,” kata Fachrul Razi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (10/2/2020)

Pak Menteri Fachrul Razi memastikan persoalan itu masuk dalam koridor Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD. Karena Mahfud MD lebih berkompeten menjelaskan persoalan tersebut.

“Itu nantilah biar dijelaskan Menko Polhukam ya. Karena beliau yang mengkoordinir ya,” kata mantan Wakil Panglima TNI ini.

Fachrul Razi beralasan belum mengetahui soal pembahasan ini dalam rapat bersama presiden. Ia justru menunggu informasi dari Menko Polhukam.

Saat ditanya apakah ia dilarang bicara lagi soal hal ini, ia membantah. “Nggak, bukan dilarang, karena kan kalau sudah ditunjuk koordinir, kita yang ngomong nggak baik. Ngomongnya pada yang koordinasi dong,” kata Fachrul.

Sebelumnya Fachrul Razi mengumbar wacana sebanyak 600 WNI eks ISIS di luar negeri akan dipulangkan ke Tanah Air. Informasi banyaknya WNI combatan ISIS itu didapat jenderal bintang empat itu dari informasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Menurut Fachrul, pemerintah tetap menerima mereka karena Indonesia memiliki kewajiban untuk mengawasi dan membina ratusan WNI yang sempat tergabung ke dalam ISIS.

Hal itu diungkapkan Fachrul dalam pidato sambutannya di acara Deklarasi Organisasi Kemasyarakatan Pejuang Bravo Lima (PBL), Discovery Ancol Hotel, Jakarta Utara pada, Sabtu, 1 Februari 2020.

“Sekarang mereka terlantar di sana dan karena kepentingan kemanusiaan minta dikembalikan ke Indonesia itu termasuk kewajiban kita bersama untuk mengawasinya dan membinanya. Mudah-mudahan mereka bisa kembali menjadi warga negara Indonesia yang baik,” ujar Fachrul.

Namun, usul itu secara pribadi ditolak Presiden Joko Widodo (Jokowi). Meski Jokowi mengaku akan membahasnya terlebih dahulu dalam rapat terbatas antar menteri terkait. Rencananya keputusan dari Istana soal 600 WNI eks ISIS kembali atau tidak ke Tanah Air akan turun pada Mei 2020.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: