EDITOR.ID, Surabaya,- Terpuruknya prestasi Timnas Senior dibawah kendali Simon McMenemy yang dipecundangi lawan-lawan membuat pecinta bola tanah air tak mampu menahan emosinya. Namun kemarahan publik bola kini terobati setelah diluar dugaan Timnas U-19 menumbangkan Raksasa Asia Timnas China dengan skore 3-1.
Kemenangan ini tercatat dalam sejarah sebagai kemenangan cukup besar Indonesia ketika berhadapan dengan Raksasa Sepak Bola China. Karena statistik pertemuan antara Timnas Indonesia vs Timnas China menunjukkan anak-anak Garuda jarang bisa memenangi pertandingan ketika menghadapi China.
Permainan cepat, cantik, umpan tik tak dan menggila anak-anak Garuda Muda sepanjang laga mengundang decak kagum penonton. Timnas U-19 yang ditukangi pelatih lokal Fachry Husaini ini menunjukkan kelas permainan di level Asia. Umpan tepat, bola mengalir dan taktis. Jarang terjadi salah umpan, dan dalam statistik Timnas menguasai nyaris 70 persen penguasaan bola sepanjang 90 menit.
Ribuan supporter yang memenuhi Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, tak menyangka jika Kamis (17/10) malam itu akan disuguhi permainan luar biasa Bagus Kahfi dkk. Anak-anak muda dibawah 19 tahun ini sepanjang pertandingan mampu mendikte musuh mereka Timnas U-19 China.
Tanpa kenal lelah anak-anak muda itu mengurung pertahanan Timnas China dan memborbardir gawang China dengan hampir 10 kali tembakan ke gawang (berdasarkan statistik)
Yang juga membuat publik seolah tak percaya, anak-anak muda itu mampu membobol gawang tim Raksasa Asia ini hingga tiga gol meski di babak kedua Tim China sempat juga mencetak gol melalui hadiah pinalti dari wasit.
Tiga gol kemenangan Indonesia dicetak Amiruddin Bagus Kahfi (14′), Fajar Fathurrahman (25′), Alfeandra Dewangga (36′). Sementara, satu-satunya gol Tiongkok dihasilkan Qianglong Tao via penalti pada menit ke-64.
Dalam pertandingan ini, Indonesia mampu bermain dominan. Mendapatkan dukungan ribuan suporter di stadion yang jadi Markas Persebaya Surabaya tersebut, tim tampil apik.
Gaya main agresif sebenarnya sama-sama ditunjukkan oleh kedua tim. Tapi, secara kerja sama, Indonesia tampak bisa lebih baik dalam memanfaatkan jarak antar pemain.
Umpan pendek kombinasi satu dua berkali-kali diperagakan oleh David Maulana dkk. Pergerakan tanpa bola para punggawa Garuda Muda ini, juga berhasil menyulitkan barisan pertahanan lawan.