EDITOR.ID, Jakarta,- Bencana kebakaran lahan dan hutan di Riau dan Kalimantan Barat tak hanya membakar tanaman di lahan hutan. Namun saham perusahaan sawit pun ikut terbakar dan terimbas oleh masalah tersebut.
Bahkan, dalam penutupan perdagangan Kamis (19/9) sektor agrikultur terpantau turun paling tajam sebesar 1,44 persen. Dalam sepekan, mayoritas saham perusahaan sawit yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah.
Analis Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih mengatakan karhulta mengganggu aktivitas produksi pabrik sawit yang mayoritas terdampak karhutla. “Beberapa pabrik pengolahan dihentikan karena asap ini,” sebagaimana dilansir dari CNNIndonesia.com.
Akibat terganggunya aktivitas pabrik, ia menuturkan pelaku pasar khawatir kondisi itu berpotensi menekan produksi perusahaan tahun ini.
Pasalnya, tak ada satu pihak pun yang dapat memprediksi kapan karhulta bisa dihentikan. Bahkan, sambung dia, kebakaran berpeluang meluas dipicu cuaca kering berkepanjangan.
“Beberapa waktu yang lalu juga beredar peringatan cuaca kering ekstrim. Ini situasi yang cenderung menyebabkan produksi rendah,” imbuhnya.
Berbeda dengan Al-Fatih, Analis Senior Vice President Royal Investium Sekuritas Janson Nasrial menilai penurunan saham sektor sawit merupakan imbas dari aksi ambil untung, bukan dipicu karhutla. Pasalnya, harga sawit dunia naik signifikan dipicu kenaikan harga minyak mentah dunia usai penyerangan di kilang Saudi Arabia.
“Jadi ini penurunan hanya bersifat sementara akibat profit taking (ambil untung),” katanya.
Ia memprediksi saham perusahaan sawit berpotensi menguat karena ada Festival Diwali atau Deepawali di India dalam beberapa waktu mendatang.
Ini merupakan festival lampu paling terkenal di India. Penyelenggaraan festival ini, sambut dia, merupakan konsumsi minyak sayur nomor dua terbesar di dunia.
“Jadi permintaan sawit akan melonjak,” tuturnya.
Di bursa saham Indonesia setidaknya terdapat 18 saham perusahaan yang bergerak pada sektor sawit di pasar modal Indonesia.
Dari seluruh saham tersebut, mayoritas atau 10 saham terpantau melemah dalam sepekan.
Hanya empat saham yang mampu menguat, sedangkan sisanya sebanyak 4 saham tak bergerak. Pada penutupan perdagangan Kamis (19/9) saham perusahaan sawit mayoritas berhenti di teritori negatif.
Sembilan saham perusahaan sawit yang melemah dalam sepekan yang pertama PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk tercatat turun 0,25 persen dalam sepekan. Saham dengan kode SMAR ini ditutup melemah 0,25 persen menjadi Rp3.960.