Aiptu FN, polisi yang nekat menembak dan menusuk penagih utang alias debt collector kini melaporkan para debt collector atau mata elang tersebut ke Polda Sumatera Selatan (Sumsel), Minggu (24/3/2024).
Laporan ini disampaikan ke Polda Sumsel melalui istri Aiptu FN, Desrummiaty (43) dan kuasa hukumnya, Rizal Syamsul. Ia menjelaskan bahwa kelompok debt collector tersebut dilaporkan dengan tiga delik yang berbeda.
“Kami melaporkan para debt collector itu dengan Pasal 356 KUHP tentang pencurian disertai kekerasan, Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, dan Pasal 368 KUHP tentang Pemerasan,” ungkap Rizal, Minggu.
Ia mengatakan bahwa kliennya mengalami luka dan pakaiannya sobek akibat terjatuh saat mencoba mempertahankan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Rizal bilang, terdapat 12 orang yang ada dalam kelompok debt collector tersebut. Saat berada di halaman Parkir Mall di Jalan POM IX Palembang, Sabtu (23/3/2024), dua debt collector mendekat ke mobilnya.
Ketika Aiptu FN dan istri hendak keluar dari area parkir, dua mobil yang dikendarai oleh debt collector menghadang mobil kliennya.
“Menurut informasi istri Aiptu FN, ada sekitar 12 orang debt collector yang ada di lokasi. Mereka dua mobil, satu hadang dari depan satu lagi dari belakang,” ungkap Rizal, seperti dikutip dari Tribun Sumsel.
Satu debt collector lantas mendekati Aiptu FN dan menanyakan STNK. Lantaran Aiptu FN enggan menunjukkan STNK, debt collector itu merampas kunci mobil dan sempat mengalami luka di tangan.
Merasa tak sanggup menghadapi para debt collector, Aiptu FN lantas menggunakan senjata tajam berupa sangkur.
“Kalau senjata api memang sudah ada, itu dilakukan untuk mempertahankan objek supaya tidak dirampas,” jelas Rizal.
Debt Collector Jadi Korban Penusukan Oknum Polisi Gara-Gara Tagih Hutang Ditengah Jalan
Sebelumnya, dua debt collector menjadi korban penusukan oknum polisi gara-gara dua debt collector ini menghampiri oknum berinisial Aiptu FN ditengah jalan, menagih hutang dan memaksa merampas kendaraan yang sedang dibawa Aiptu FN.
Gara-gara cekcok dan bertengkar dijalan saat dua Debt Collector menagih utang dan hendak merampas mobil milik Aiptu FN, oknum polisi ini naik pitam dan diduga melakukan penembakan dan penusukan terhadap dua debt collector, yakni Deddi dan Robert.