Sosok Jenderal Purnawirawan B Curi Perhatian Netizen Ditengah Isu Densus Buntuti Jampidsus

Insiden yang hingga kini tak ada penjelasan resmi dari aparat penegak hukum ini terjadi usai kabar salah satu anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror konon ditangkap Polisi Militer yang mengawal Jaksa Agung Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.

Tangkapan Layar Video yang Beredar di Sosial Media yang memperlihatkan Pengamanan Diperketat Kantor Kejagung oleh Polisi Militer di Pintu Gerbang Jalan Bulungan

Peristiwa itu terjadi tepat sehari setelah seorang anggota Datasemen Khusus 88 Anti Teror tertangkap saat membuntuti Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.

Sebagaimana dilansir dari Tempo, terlihat dua mobil dan beberapa motor dalam konvoi tersebut. Tempo saat itu tengah berada di luar halaman Taman Christina Martha Tiahahu yang berjarak sekitar 500 meter dari markas Kejagung.

Sirine di mobil berbunyi sepanjang perjalanan dengan kerlap-kerlip lampu berwarna merah-biru. Tampak gerombolan polisi berkonvoi itu memutar Jalan Panglima Polim.

Sejumlah saksi yang melihat konvoi itu mengira polisi tengah berpatroli untuk mengawasi keamanan di sekitar kawasan Blok M. Namun, kejanggalan terlihat karena konvoi aparat berseragam lengkap itu berputar mengelilingi kawasan perkantoran Kejagung ini berkali-kali.
“Yang pakai motor besar itu setiap di depan Kejaksaan dia bawa motor dengan kecepatan tinggi sambil bunyikan suara motor keras, main-main gas,” ujar seorang saksi bernama Yustri.Y

Yustri mengingat pengendara moge itu mengenakan jaket kulit. Dia juga mengenakan celana seragam hitam dengan sepatu boots. “Putaran kedua baru ada yang pakai seragam cokelat, hitam,” ujar dia.

Ada juga seorang personil polisi yang terlihat berdiri dari atas motor sambil merekam konvoi malam itu. Motor yang diboncengi polisi berseragam lengkap itu berada di posisi paling belakang konvoi. Seorang lainnya berdiri dengan posisi serupa dari bak mobil sambil merekam adegan belasan anggota polisi mengelilingi kantor Kejaksaan.

“Yang membonceng di motor paling belakang itu dengan handphone stand by sambil live,” tutur Yustri.

Awalnya dia mengira sekelompok anggota polisi itu sedang berpatroli. Namun, dia merasa heran karena rombongan itu tak menindak sejumlah pengendara sepeda motor yang tak mengenakan helm. Mereka justru berjalan berbaur dengan pengendara lain yang melintas di jalan tersebut.

“Dalam ingatan Yustri konvoi itu baru berhenti sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. “Itu pulang-balik sampai larut. Malam itu cukup mengganggu,” ucap Yustri.

Peristiwa itu terjadi tepat sehari setelah seorang anggota Densus 88 tertangkap karena diduga sedang membuntuti Jampidsus Febrie Diansyah. Peristiwa itu terjadi di sebuah cafe di Cipete, Jakarta Selatan. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: