Pentolan FPI Bentak Dandim TNI, Dikecam Netizen

“Kelakuan org pemuja padang pasir nan tandus adlh kelakuan spt keledai liar, sulit ditaklukkan, sulit tunduk pada hukum negara bahkan hukum sosial pun mrk tabrak dan obral abrik gk karuan. Heran, kelakuan kek gini koq banyak yg menyembahnya. Hadeuuh otak disimpan dimana yak??” tulis @Yani03495310.

“Ada banyak Opini nih, ttng Vidio ini katanya ada juga yg nge-tweet klu TNI membubarkan acara zikir bersama, padahal sudah jaga jarak… Itu katanya looohhh…. Jadi yang benar siapa niih???” tulis @Hans_prayoga70.

Kegiatan doa dan zikir bersama ini diinisiasi oleh sejumlah tokoh agama Aceh menyambut tahun baru 2021.

Dalam video yang beredar di medsos, disebutkan bahwa TNI bubarkan zikir dan doa bersama di Masjid Raya Baiturrahman Aceh. Faktanya, tak ada pembubaran.

Komandan Unit Dandim 0101/BS, Kapten Sumastono, menjelaskan, saat itu massa tidak mengikuti protokol kesehatan di Masjid Raya Baiturrahman yang setiap harinya diawasi oleh petugas.

Sejak tiga bulan yang lalu, sejumlah personel TNI selalu mengawasi protokol kesehatan di lingkungan masjid sesuai arahan pimpinan.

Ketika insiden adu mulut tersebut, kata Sumastono, Dandim menegur dan meminta massa untuk mematuhi protokol kesehatan, termasuk mengikuti rapid test sebelum masuk ke pekarangan masjid. Namun para jamaah justru merasa dihalangi untuk melaksanakan kegiatan zikir dan doa.

“Jadi mereka pada saat kegiatan tidak mau mengikuti prokes yang ada di Masjid Raya Baiturrahman yang setiap hari kita lakukan. Sehingga saat ditegur oleh Dandim terjadi saling adu argumen,” kata Sumastono, dilansir kumparan, Sabtu (2/1/2020).

Menurut Sumastono, adu mulut antara keduanya sempat membuat Dandim sedikit tersinggung lantaran dalam materi mendoakan, mereka menghina presiden, pemerintah, termasuk TNI-Polri dengan kata-kata tidak baik.

Dandim awalnya hanya menegur menyangkut dengan Prokes, tetapi yang bersangkutan tidak mau mendengarnya. Bahkan melontarkan kata-kata dengan narasi tidak baik lantaran sedang emosi.

“Dari situ Dandim agak tersinggung. Dia menanyakan kenapa Tengku sampai berdoa seperti itu,” ungkapnya.

Terkait video viral yang beredar di sosial media, Sumastono memastikan tidak ada aksi pembubaran massa zikir dan doa di masjid Raya Baiturrahman ketika itu. Hanya saja, Dandim menegur massa yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

“Tidak benar soal isu adanya pembubaran. Nggak benar itu, beritanya banyak diplesetkan orang. Kita juga merasakan dirugikan. Ini bukan pembubaran tetapi Dandim hanya bermaksud menegur massa yang tidak mematuhi protokol kesehatan,” ujar dia. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: