Misalnya, bagi investor dengan profil risiko rendah, disarankan memilih reksa dana pasar uang atau pendapatan tetap. Sedangkan untuk reksa dana saham, lebih disarankan untuk investasi jangka panjang dengan tingkat risiko lebih tinggi.
“Investasi tidak ada yang bisa menggaransi imbal hasil. Semua tergantung investor, harus bisa cermat,” katanya. (tim)