Menyoal etika berkampanye Amet mengatakan pola kampanye negatif perlu disertai usulan yang konkret sebagai solusi atas masalah yang diangkat. Tanpa adanya solusi, maka pihak-pihak yang melakukan kampanye negatif hanya akan melahirkan sikap pesimis dan apatis masyarakat.
“Orang yang sudah bekerja saja belum tentu bisa mengatasi persoalan, apalagi yang tidak bekerja,” katanya.
Kritik itu sebenarnya hal yang biasa. Hanya saja, dalam saling mengkritik itu harus dijaga agar tetap kondusif dan bersahabat.
“Suasana harus tetap dijaga agar tetap dingin dan bersahaja,” pungkas Amet. (*)