KPK Tangkap Walikota Bandung! Terjaring OTT Kasus Suap Pengadaan

Operasi tangkap tangan (OTT) tersebut dilancarkan Satgas KPK pada Jumat (14/3/2023) kemarin. Kasus yang menjeratnya diduga terkait suap pembelian CCTV dan pengadaan jasa penyedia jaringan internet di wilayah Kota Bandung

Ilustrasi Kantor Walikota Bandung

Jakarta, EDITOR.ID,- Bulan suci Ramadhan ini ini publik kembali dikejutkan penangkapan kepala daerah yang terjaring kasus korupsi. Kali ini Walikota Bandung Yaya Mulyana ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Operasi tangkap tangan (OTT) tersebut dilancarkan Satgas KPK pada Jumat (14/3/2023) kemarin. Kasus yang menjeratnya diduga terkait suap pembelian CCTV dan pengadaan jasa penyedia jaringan internet di wilayah Kota Bandung

“Diduga terkait suap pengadaan CCTV dan jasa penyedia jaringan internet,” ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri, kepada wartawan, Sabtu (15/4/2023).

Ali mengatakan Operasi Tangkap Tangan (OTT) dilakukan pada Jumat (14/4) siang hingga malam. KPK mengatakan akan lebih dulu mengambil keterangan para pihak.

“Kegiatan tangkap tangan dilakukan tim KPK, dari siang hingga Jumat (14/4) malam,” ujar Ali.

Ali tak menjelaskan berapa pihak yang terjaring dalam operasi tangkap tangan itu. Dia juga tak menjelaskan posisi para pihak yang terjaring apakah masih berada di Bandung atau sudah berada di Jakarta.

Ali berkata penyidik masih memintai keterangan terhadap mereka yang ditangkap. Permintaan keterangan dilakukan untuk menentukan pihak-pihak yang dapat dimintai tanggung jawab hukum dalam perkara ini.

KPK memiliki waktu 1 x 24 jam untuk menentukan status mereka. Ali menyebut perkembangan lebih lanjut akan segera disampaikan. “Perkembangan segera kami informasikan,” kata Ali.

Yana Mulyana merupakan Wali Kota Bandung periode 2018-2023. Awalnya, dia merupakan wakil dari Oded Muhammad Danial.

Pasangan Oded – Yana memenangkan Pilkada Bandung 2018 dengan memperoleh 50,1 persen suara. Mereka diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Mereka mengungguli dua kandidat lainnya, yaitu pasangan Nurul Arifin dan Chairul Yaqin Hidayat yang diusung oleh Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) serta pasangan Yossi Irianto dan Aries Supriatna yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Akan tetapi Oded meninggal pada 10 Desember 2021. Dia meninggal setelah sempat mengalami serangan jantung saat menjadi khatib Shalat Jumat di Masjid Mujahidin, Kota Bandung.

Oded sempat dilarikan ke rumah sakit namun tak tertolong. Posisi Oded sebagai Wali Kota Bandung pun digantikan Yana yang merupakan politikus Partai Gerindra. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: