Bandung, Jawa Barat, EDITOR – Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana mengatakan, microlibrary merupakan gerakan pendidikan (edukasi) antikorupsi yang cerdas.
Sehingga diharapkan mampu menjadi daya dorong bagi peningkatan literasi masyarakat secara masif.
Bahkan terang Wawan, hadirnya microlibrary ini agar dijadikan percontohan bagi daerah lain dalam upaya edukasi antikorupsi. Karena gerakan ini juga merupakan kolaburasi yang pertama antara Pemda dengan KPK.
“Microlibrary ini merupakan yang pertama di Indonesia. Dengan semangat kolaborasi ini menjadi salah satu percontohan bagi kota yang lain,” ujar Wawan, disela peresmian aktivasi Microlibrary Alun-alun Bandung. Senin(28/8/2023).
Sebelumnya Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna mengungkapkan microlibrary Alun-alun Bandung yang resmi diaktivasi, Senin 28 Agustus 2023. Ini menjadi yang pertama di Indonesia dengan Mengusung Program Edukasi dan Literasi Antikorupsi (Pelita Aksi),
“Hadirnya Microlibrary ini sebagai komitmen pemerintah menambah sarana prasarana atau fasilitas khususnya dalam upaya meningkatkan kecerdasan dan literasi masyarakat,” kata Ema Sumarna.
Menurut Ema, yang juga Sekda Kota Bandung ini, microlibrary Alun-alun Bandung juga dilengkapi berbagai fasilitas pendukung mulai dari ruang lobby, ruang anak, remaja, dewasa, toilet, rooftop, dan ruang serbaguna dengan luas bangunan 1.200 meter persegi.
Sebanyak 7.058 eksemplar buku terdapat di Microlibrary tersebut. Ada sebanyak 600 buku merupakan buku edukasi antikorupsi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI.
“Ini merupakan upaya meningkatkan pengetahuan terutama pengetahuan di bidang antikorupsi karena di sini sudah banyak literasi yang kita siapkan. KPK mendukung penuh dan ada beberapa buku yang sudah disebar,” katanya.
Perlu diketahui, saat ini indeks literasi dan baca di Kota Bandung yaitu 76 dan masuk pada 5 besar indeks literasi terbaik di Indonesia.
Literasi antikorupsi di masyarakat, lanjut Ema, sangat penting dalam penguatan integritas manusia dengan budaya menjauhi korupsi guna menghadirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul di Kota Bandung.
“Dengan masifnya sosialisasi kepada masyarakat bagaimana gerakan antikorupsi mudah mudahan ini menjadi kultur bersama warga Kota Bandung,” katanya.
Ema berpesan, Microlibrary ini untuk dijaga dan dirawat dengan baik dan mendorong hadirnya perpustakaan keliling di berbagai wilayah di Kota Bandung.
“Tempat ini harus dirawat dan dimanfaatkan menjadi daya dorong meningkatkan minat baca dan juga didorong untuk adanya perpustakaan keliling dan street library. Investasi di bidang pendidikan merupakan suatu kunci,” pungkasnya.