Malang, EDITOR.ID,- Indonesia berduka. Sepak bola berduka. Jumlah korban tewas dalam tragedi Stadion Kanjuruhan bertambah. Data terbaru hingga siang ini, jumlah korban yang meninggal dunia tercatat 130 orang. Sementara masih 186 orang dirawat akibat sesak nafas dan patah tulang akibat terinjak.
“Korban meninggal 130 orang,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg Wiyanto Wijoyo Minggu (10/9/2022) pukul 10.40 WIB.
Adapun data korban yang masih dalam perawatan saat ini sebanyak 186 orang. Data tersebut bertambah sebelumnya tercatat ada 180 yang masih ditangani secara medis.
“Luka-luka, ada luka memar, ada patah tulang, sesak nafas yang agak banyak,” lanjut Wijayanto.
Ia melanjutkan seluruh korban dirujuk ke delapan titik rumah sakit, baik rs besar maupun kecil, hingga puskesmas.
“Semua yang luka-lukanya berat atau serius dirujuk ke RS Syaiful Anwar atau RSUD Kanjuruhan,” terang dia.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan pecah usai pertandingan sepak bola Arema melawan Persebaya.
Suporter yang turun ke lapangan dihadang oleh aparat kepolisian dan gas air mata ditembakkan.
Akibatnya, massa panik dan berhamburan keluar. Penumpukan massa pun tak terhindarkan, sehingga banyak dari mereka yang kekurangan oksigen, hingga terinjak-injak. Kepanikan terjadi di tribun stadion karena penonton terkena gas air mata. Mereka berlarian saling menginjak.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memonitor para korban tragedi Kanjuruhan. Jokowi meminta keduanya memastikan perawatan para korban.
“Saya telah meminta Menkes dan Gubernur Jatim untuk memonitor khusus pelayanan medis bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit agar mendapatkan pelayanan terbaik,” kata Jokowi dalam keterangan pers.
Jokowi juga meminta Menpora serta Ketum PSSI melakukan evaluasi menyeluruh terkait tragedi ini. Dia mengatakan Pelaksanaan hingga prosedur penanganan penyelenggaraan harus dievaluasi. (tim)