“Kita tunjukkan bahwa dalam kondisi di rumah saja, kita tidak menjadi semakin individualis, tetapi justru kita semakin peduli satu sama lain,” kata Presiden, seperti dilansir Antara.
Presiden Jokowi mengakui bahwa saat ini obat ampuh untuk melawan COVID-19 belum ada. “Tapi penyebaran Corona dapat dicegah dengan kedisiplinan yang kuat dari kita sendiri. Ya, disiplin diri, mulai dari disiplin menggunakan masker, disiplin menjaga jarak, disiplin hindari kerumunan, dan ini harus dilakukan secara bersama-dan terus menerus tidak boleh terputus,” tutur Presiden.
Presiden Jokowi pun kembali mengajak masyarakat untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah. “Saya juga melihat adanya kepedulian warga yang tumbuh di tengah kesulitan ini, tidak saja peduli dengan bagaimana mengatasi pandemik Corona ini, namun juga kepedulian agar roda ekonomi masyarakat tetap bergerak dan berputar serta adanya berbagai uluran tangan untuk bantuan kemanusiaan,” ungkap Presiden.
Presiden Jokowi juga meminta agar pemerintah daerah dapat meningkatkan sampel tes secara masif dan melakukan pelacakan yang agresif serta diikuti isolasi yang ketat.
“Segera dan terus siagakan satuan gugus tugas di tingkat kecamatan, kelurahan, RT, RW, sesuai dengan kewenangannya. Jika ada warganya yang bergejala terinfeksi virus Corona dan juga bila ada yang membutuhkan uluran tangan harus segera dibantu,” ucap Presiden.
Tujuannya adalah agar penanganan COVID-19 dapat terpadu dan terkoordinasi dan tidak ada yang terabaikan.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, tidak bisa, peran serta seluruh lapisan masyarakat sangatlah penting, semua ini bukan hal yang mudah untuk kita semua tetapi saya amat percaya jika kita mampu melalui kesulitan ini bersama, kita justru akan menjadi bangsa yang semakin kuat dan siap menyongsong masa depan yang lebih sejahtera,” ungkap Presiden.