Jangan Lupa Teritori Udara, Sebab Dia The Future of Human Life

Geo Strategi Versus Aero Strategi Hubungannya dengan Visi dan Kecerdasan

Inggris tidak merasa cukup sejak abad ke 15 dengan jargonnya Great Britain Rules the Waves, Inggris Britania yang menguasai samudera.

Inggris Raya memasuki abad 20 dengan mengembangkan penguasaan wilayah udara dengan membangun Angkatan Udara Kerajaan pada tahun 1918, hanya 15 tahun sejak pesawat terbang mengudara untuk pertamakalinya.

Itu sebabnya, maka pada tahun 1940 Jerman gagal dan kalah dalam perang udara saat ingin melakukan invasi untuk menduduki Inggris. Perang udara yang terkenal dengan nama Battle of Britain itu telah menjadi satu satunya perang udara dalam catatan sejarah yang dimenangkan oleh pihak yang di serang atau bertahan.

RAF di tahun 1940 telah mapan sebagai sebuah Angkatan Udara yang professional dan telah berhasil menerapkan penggunaan radar pertahanan udara dalam menata taktik dan strategi menghadapi serangan udara Luftwaffe Angkatan Udara Jerman.

Tidak itu saja Inggris di tahun 1940 -an telah juga berusaha keras menguasai wilayah udara di sekitaran kawasan teritori jajahannya di Singapura walau bukan merupakan miliknya.

Sudah sejak tahun 1948 Inggris telah berhasil menjadi penguasa wilayah udara di atas perairan selat Malaka walaupun bukan merupakan wilayah teritori miliknya.

Inggris sangat menyadari wilayah jajahannya Singapura sangat sempit dan tentu saja memerlukan ruang gerak yang lebih luas dengan menguasai wilayah udara di daerah sekitarnya walaupun bukan merupakan wilayah kedaulatannya.

Visi dan kecerdasaan Inggris sudah sejak awal melihat bahwa wilayah udara atau air and space sebagai wilayah yang menjanjikan bagi kesejahteraan bangsa dan sekaligus sangat penting dalam aspek pengelolaan keamanan nasional.

Itu sebabnya sampai dengan saat ini Republik Singapura tetap berusaha dan berhasil meneruskan warisan kolonial Inggris dalam mempertahankan penguasaan wilayah udara strategis di kawasan perairan selat Malaka, jauh sampai keluar wilayah teritori kedaulatan negaranya.

Untung tidak dapat diraih, malang tidak dapat ditolak kata pepatah, realitanya di abad ke 21 ini Singapura dalam upaya mempertahakan penguasaan wilayah udara di luar teritorinya, meneruskan eksistensi otoritas penerbangan kolonial Inggris, justru baru saja memperoleh lucky draw berupa paket hemat 25 tahun plus plus dari tetangga dekatnya yang “amat sangat baik hati”.

Sebagai penutup, ada sebuah quote yang menarik berbunyi :

”A high standard of living, a rich culture, spiritual, political and economic independence……..is not possible without full aerial control”.

Itulah sejarah kehidupan yang memang akan selalu penuh dengan persaingan ketat antar negara, namun akan selalu dimenangkan oleh mereka yang memiliki visi dan kecerdasan, bukan atau tidak ditentukan oleh negara besar atau negara kecil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: