Jangan Lupa Teritori Udara, Sebab Dia The Future of Human Life

Geo Strategi Versus Aero Strategi Hubungannya dengan Visi dan Kecerdasan

Oleh Marsekal Purn Chappy Hakim

Penulis adalah Founder Pusat Studi Air Power Indonesia, Mantan KSAU

EDITOR.ID,- Dalam beberapa dekade terakhir ini kedaulatan udara selalu dikenal sebagai menempati posisi ke 3 setelah Daratan dan Perairan. Kemajuan teknologi telah merubah semuanya dan kini orang mengenal dunia Cyber yang telah hadir dan tampil sebagai domain ke 5 setelah daratan, perairan, udara dan ruang angkasa.

Tidak banyak juga yang menyadari bahwa negara kita ternyata terdiri dari 1/3 daratan, 2/3 perairan dan 3/3 udara.

Ini adalah pernyataan Prof. Dr. Priyatna Abdurrasyid, S.H.,Ph D. pakar hukum udara dan antariksa yang pernah menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Bidang Intel.

Menjadi istimewa dan menarik, karena ternyata Wilayah atau Teritori Udara adalah masa depan kehidupan umat manusia, air and space adalah The Future of Human Life.

Disisi lain pengelolaan wilayah udara sangat berkait dengan irama kemajuan teknologi kedirgantaraan yang melaju sangat cepat.

Hal itu menyebabkan hanya mereka yang memiliki visi dan kecerdasan saja yang dapat melihat udara dan ruang angkasa atau dirgantara sebagai sesuatu yang sangat menjanjikan manfaat besar bagi kesejahteraan umat manusia sekaligus mengandung arti penting bagi keamanan nasional.

Sering kali disebut bahwa Air and Space contain enormous potential benefit as well as having important value for national security.

Amerika Serikat memiliki catatan kelam dalam mengelola wilayah udara kedaulatannya.

Wilayah udara kedaulatan yang menjanjikan manfaat besar bagi kesejahteraan dan melekat langsung dengan masalah keamanan nasional.

Hal itu ditandai dari catatan sejarah yang menunjukkan AS mengalami “repeated surprise air attack” atau dua kali mengalami serangan mendadak melalui wilayah udara kedaulatannya.

Amerika Serikat mengalami serangan mendadak dari divisi udara Angkatan Laut Kerajaan Jepang terhadap Pearl Harbor di tahun 1941.

Berikutnya, 60 tahun kemudian kelompok teroris meruntuhkan Menara Kembar di New York dan menyerang gedung Pentagon menggunakan pesawat terbang sipil komersial rute domestik yang dikenal dengan Tragedi 9/11 pada tahun 2001.

Padahal Amerika Serikat terkenal dengan kekuatan perangnya yang global vigilance, global reach, global power.

Agak berbeda dengan Amerika Serikat, Kerajaan Inggris sudah sejak awal abad ke 20 telah melihat wilayah udara sebagai wilayah yang menjanjikan bagi kesejahteraan dan sekaligus sangat penting bagi aspek keamanan nasional.

Angkatan Udara Inggris RAF adalah Angkatan Udara tertua di dunia yang berdiri sendiri sejajar dengan AD dan AL sebagai Angkatan Udara yang Well Established dan Well Organized, mapan dan terorganisasi dengan baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: