Inilah Sosok Dibalik Film Dirty Vote, Dandhy Laksono Pernah Ditangkap Polisi

Dandhy pun pernah ditangkap oleh Polda Metro Jaya pada 2019 atas dugaan pelanggaran Undang-Undang ITE terkait ujaran kebencian. Dia terancam hukuman pidana di atas lima tahun penjara terkait kasus yang menjeratnya terkait cuitan di media sosial mengenai Papua peristiwa di Papua dan Wamena pada 2019.

Sutradara Film Dirty Vote Dandhy Dwi Laksono Foto Instagram @Dandhy_Laksono

Jakarta, EDITOR.ID,- Sutradara di balik lahirnya film Dirty Vote, Dandhy Dwi Laksono memicu kehebohan dan perbincangan publik di masa tenang Pilpres 2024. Pria ini tak hanya sekarang ini membikin gaduh di jagat politik. Dandhy juga pernah mencuri perhatian publik pada 2019.

Kala itu Dandhy merilis film Sexy Killers yang rilis sebelum Pemilu 2019. Film tersebut mengungkap fakta kelam di balik industri tambang batu bara sehingga menimbulkan kontroversi, sama seperti Dirty Vote.

Kontroversi dalam Pembuatan Film

Dirty Vote bukanlah film dokumenter pertama yang diproduksi oleh Dandhy. Sebelumnya, ia juga menyutradarai film kontroversial lainnya, seperti Sexy Killers, yang dirilis pada masa tenang Pemilu 2019. Film-film ini mengungkap isu-isu sensitif yang sering kali menimbulkan kontroversi.

Pernah Ditangkap Polisi

Dandhy pun pernah ditangkap oleh Polda Metro Jaya pada 2019 gara-gara filmnya tersebut. Dia dijerat atas dugaan pelanggaran Undang-Undang ITE terkait ujaran kebencian. Dia terancam hukuman pidana di atas lima tahun penjara terkait kasus yang menjeratnya terkait cuitan di media sosial mengenai Papua peristiwa di Papua dan Wamena pada 2019.

Dandhy diduga melanggar Pasal 28 Ayat (2) jo Pasal 45A Ayat (2) Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) tentang penyebaran ujaran kebencian terhadap individu atau suatu kelompok berdasarkan SARA.

Pada September 2017, Dandhy juga pernah dilaporkan ke polisi setelah menulis artikel opini berjudul “Suu Kyi dan Megawati”. Tulisan tersebut ia bagikan melalui akun Facebook-nya. Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) melaporkan Dandhy karena tulisannya dianggap menghina Megawati Soekarnoputri.

Sebelumnya Dandhy juga pernah diberhentikan dari stasiun TV swasta tempatnya bekerja karena memberitakan tentang korban darurat militer di Aceh membuat marah pihak yang berkuasa. Di stasiun televisi swasta lain tempatnya bekerja sesudah itu, ia diminta menghentikan pemberitaan suatu kasus.

Kini Dandhy membuat geger publik lagi. Menjelang Pemilu 2024 ia membuat film berjudul Dirty Vote menceritakan tentang kecurangan pada Pemilu 2024. Film dokumenter tersebut viral di media sosial hingga menjadi trending topic di twitter atau X. Film ini mengungkap sejumlah data dan bukti kecurangan di Pilpres 2024.

Lantas, siapa sosok Dandhy Laksono?

Dandhy Dwi Laksono lahir di Lumajang, Jawa Timur, pada 29 Juni 1976. Dia merupakan lulusan S-1 Hubungan Internasional di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung. Dandhy menempuh pendidikan non formal di Ohio University Internship Program on Broadcast Journalist Covering Conflict, Amerika Serikat, pada 2007.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: