Inilah Para Calon Ketua Umum Partai Golkar, Jokowi Masuk Bursa?

Empat Calon Kuat Ketua Umum Partai Golkar Diantaranya Airlangga Hartarto, Bahlil Lahadalia, Agus Gumiwang Kartasasmita atau AGK, dan Bambang Soesatyo.

Sosok Calon Ketua Umum Partai Golkar. Mungkinkah Joko Widodo akan masuk dalam Bursa Caketum Partai Beringin?

Jakarta, EDITOR.ID,- Munas Partai Golkar masih bulan Desember 2024. Namun bursa Calon Ketua Umum (Caketum) sudah mengerucut pada empat nama. Keempatnya yakni Airlangga Hartarto, Bahlil Lahadalia, Agus Gumiwang Kartasasmita atau AGK, dan Bambang Soesatyo. Keempat orang tersebut merupakan tokoh-tokoh senior Partai Golkar.

Namun berdasarkan isu terkini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) santer dikabarkan akan bergabung ke Partai Golkar usai menjabat sebagai Presiden RI pada Oktober 2024. Peluang Jokowi pun sangat besar untuk memimpin Partai Golkar mengingat banyak pengurus partai beringin itu yang jadi loyalis Jokowi.

Perihal menguatnya empat nama yang sejauh ini masuk bursa Caketum Partai Golkar diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet).

“Setidaknya santer empat suara yang muncul di permukaan yang akan bertarung di forum Munas tahun ini,” kata Bamsoet di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (8/3/2024).

“Ada Pak Airlangga, kemudian ada Pak Agus Gumiwang, kemudian ada Pak Bahlil, dan ada saya,” tambahnya.

Jokowi Masuk Bursa Caketum Partai Golkar?

Sementara itu Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai Airlangga Hartarto adalah kandidat terkuat karena hasil suara di Pemilu 2024 yang meningkat.

“Airlangga Hartarto paling kuat. Prestasinya yang meningkatkan suara pileg 2024 secara drastis. Itu legacy AH yang tak bisa dibantah. Tak mudah bagi Golkar hadapi pemilu 2024 karena tak punya jagoan kader sendiri, khawatir tak dapat coattail effect. Tapi nyatanya suara Golkar melesat jauh,” kata Adi Prayitno kepada wartawan, Sabtu (9/3/2024).

Namun sayangnya, kata Adi, belum ada sejarahnya Ketua Umum Golkar yang memimpin selama tiga periode berturut-turut. Dia menyebut Golkar salah satu partai besar dengan dinamika yang tidak bisa diprediksi.

“Tapi secara alamiah, AH ini mungkin akan mendapatkan resistensi di akhir karena karena belum ada ketum Golkar yang tiga kali berturut-turut. Sekarang mungkin belum kelihatan, tapi jelang munas mungkin ada. Ini Golkar partai besar yang kerap menimbulkan dinamika tak terduga,” ujarnya.

Apalagi, lanjut Adi Prayitno, konon kabarnya Jokowi diisukan akan bergabung ke Golkar. Tentunya Jokowi menurutnya bisa mengimbangi Airlangga.

“Apalagi belakangan ini muncul wacana Jokowi masuk Golkar bisa bikin konstalasi internal Golkar berubah. Jika itu terjadi, Jokowi akan jadi batu sandungan bagi AH,” katanya.

“Meski begitu, AH sepertinya akan terus mengkapitalisasi melonjaknya pileg Golkar sebagai bekal maju kembali. Padahal mungkin saja kemenangan pileg Golkar kali ini sebenarnya tak lepas dari kuatnya ketua DPD 1 Golkar yang kerja maksimal dan total,” sambungnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: