Namun, banyak yang mencurigai apakah benar Lettu GDW itu memiliki gangguan mental. Pasalnya, ia adalah perwira TNI yang melalui tahapan dan proses seleksi dalam pendidikan yang ketat. Mana mungkin punya penyakit gangguan psikologis?
Sehingga hal ini cukup menjadi pertanyaan besar, bagaimana bisa ia lolos menjadi TNI.
Bahkan beberapa waktu lalu, Oknum TNI GDW disebut pernah dikeluarkan di dari SMA Taruna Nusantara sejak kelas 11.
GDW sendiri merupakan putra seorang pejabat Kowad Mayor CAJ (K) Ida Martianingsih yang menjabat sebagai Wakil Perwira Koordinator Kowad Kodam V/Brawijaya. Sehingga banyak yang menduga adanya ‘permainan’ di balik semua ini.
“Gerie Desano Wibisono kayaknya ga mungkin ada riwayat penyakit dan kondisi psikologis (tak sehat)..,” tulis @Palti***.
Sudahlah bang, kita lihat saja nanti ujungnya kayak apa…. soalnya belum apa-apa sudah bisa keluar statement, Ybs memiliki gangguan psikologis, kok ya rada nganu juga…,” tulis @Joshu***.
“Biasanya yg kek gini, jadi Tentaranya jalur koneksi ortunya secara kan pejabat, muka anak” manja.. nggk bisa berdiri sendiri, tanpa pertolongan ortunya,” tulis @bimo_ign***.
“Smua anak pejabat ato pny kenalan org kuat ko byk yg tiba2 sakit jiwa yah. Sama ky org flexing kl diperiksa ngakunya brg palsu. Tholol bnr alesannya. Kbykan pelajaran mengarang kyny pas sekolah,” tulis @Victor.
Lawan Arah Picu Tabrakan Beruntun 7 Mobil
Lettu GDW mengendarai sedan Yaris di tol MBZ Bekasi menuju Cikarang. Tiba-tiba ia memutar balik mobilnya di kilometer 25.
Aksi nekatnya tersebut menyebabkan 7 mobil lainnya mengalami kecelakaan beruntun. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.
Ada 3 orang korban luka, satu orang luka berat dan dua lainnya luka ringan. Korban telah dievakuasi ke rumah sakit Siloam Bekasi.
Sedangkan 7 mobil milik para korban mengalami rusak parah. Kasus kecelakaan tersebut kini dalam penanganan Pomdam Jaya.
Pemilik akun medsos @geriedw dikabarkan mengalami syok berat pasca kecelakaan beruntun tersebut. Ia kini dalam perawatan RSPAD Gatot Subroto.
Melansir dari kanal YouTube Kompas TV, Danpomdam Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan bahwa pelaku belum bisa dimintai keterangan.
“Yang bersangkutan tidak bisa memberikan keterangan. Kita Tanya, dia msih jawabnya ngaco,” terang Irsyad Hamdie. (tim)
