Usai ditetapkan sebagai DPO, Andi Andriansyah resmi di tetapkan sebagai tahanan atas dugaan kasus penjualan ore nikel di Wilayah IUP PT. Antam, Blok Mandiodo, Kabupaten Konut, Sultra.
Dari sumber terdekat Andi Andriansyah, menginformasikan dirinya sebenarnya bakal dicalonkan sebagai legislatif dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sultra.
Pada hari Senin (17/7/2023) Andi Andriansyah
berhasil ditangkap dari tempat persembunyiannya sekira pukul 16.52 WITA, Andi Andriansyah digiring masuk ke mobil tahanan milik Kejati Sultra untuk dibawa langsung menuju ke Rumah tahanan (Rutan) Kelas II Kota Kendari Sultra.
Dokumen terbang menjadi andalan untuk menharah ore nikel yang bernilai puluhan triliun.
Satu persatu kaki tangan mafioso Ore Nikel Glen Ario Sudarto ditangkap atas keterlibatannya menjarah tanbang ore nikel — mereka telah di cap sebagai pengkhianat negara.
Proses hukum menanti mereka dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya yang memperkaya diri.
Menjadi pertanyaan. Penegakkan hukum yang nanti akan dilaksanakan tentu akan diuji – tentunya para bandit pertambangan ini akan berupaya membela diri — apakah mereka akan membiayai berupaya untuk menutupi hasil kejahatannya dengan kekayaannya yang mereka miliki lebih besar lagi?
Menko Marinves Luhut Binsar Panjaitan
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut dugaan ekspor ilegal 5,3 juta ton ore nikel ke Cina.
LBP mengungkapkan, informasi tersebut diterimanya langsung dari Ketua KPK, Firli Bahuri. Usai menerima laporan itu, ia langsung mendesak lembaga antirasuah tersebut untuk mendalami perkaranya.
LBP menyebutkan, pengusutan kasus ekspor ilegal tersebut bukanlah perkara sulit saja, LBP menilai, sistem digitalisasi akan memudahkan KPK menelusuri siapa sesungguhnya dalang di balik ekspor ilegal itu.
Sebelumnya diberitakan, KPK mendeteksi adanya ekspor ilegal ore nikel yang mencapai 5 juta ton.
Ekspor ilegal tersebut diduga terjadi sejak Januari 2020 sampai Juni 2022.
Ekspor ilegal tersebut terungkap dari sumber website Bea Cukai Cina.
KPK menduga ore nikel yang diekspor ke Cina itu, berasal dari wilayah Konut Sultrt dan Maluku Utara (Malut).
KPK saat ini masih mempelajari temuan-temuan tersebut. Dan, hingga saat ini KPK mengklaim masih belum masuk tahap penindakan atas dugaan kasus korupsi ekspor ilegal ore nikel ke Cina.
Sesuai apa yang diucapkan oleh Menko Marinves LBP, yang menegaskan bahwa jangan sampai Negara (telah dikadalin oleh mafia pertambangan) mendapatkan informasi palsu dari pimpinannya, Glen Ario Sudarto ini.