Jakarta, EDITOR.ID,- Tujuh bulan sudah Agus Harimurty Yudhoyono “berpacaran politik” dengan Anies Baswedan. Saking cintanya semua sumber daya di Partai Demokrat dikerahkan untuk mengkampanyekan Anies sejak partai yang didirikan Susilo Bambang Yudhoyono ini resmi mengumumkan mengusung Anies sebagai Calon Presiden 2024 pada awal Maret 2023.
Namun “pacaran” yang dirajut sejak tujuh bulan silam tak menjamin akan berlanjut ke hubungan serius. Terbukti Anies Baswedan justru dijodohkan dengan pria lain yakni Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Hancur hati ini dikhianati. Janji manis tinggal janji.
Kini Ketum Partai Demokrat Agus Harimurty Yudhoyono gundah gulana, hatinya tercabik-cabik menyaksikan di Kota Surabaya sedang berlangsung pesta meriah “akad” pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar disandingkan. Disaksikan jutaan mata publik di tanah air pada Sabtu 2 September 2023. Disaksikan “sang ayah” Ketum Partai NasDem Surya Paloh.
Demokrat pun kini mulai mengungkit janji manis Anies Baswedan yang “melamar” Ketumnya Agus Harimurty Yudhoyono (AHY) namun jelang “akad” dibatalkan dan memilih berpasangan dengan orang lain.
Surat “Lamaran” Anies Baswedan Agar AHY Bersedia Jadi Pendampingnya
Kepala BPOKK Demokrat Herman Khaeron mengungkapkan AHY sudah sempat menjawab surat Anies Baswedan yang ditulis pada 25 Agustus lalu. Herman menyebut AHY sudah bersedia menjadi cawapres Anies.
“Tanggal 25 (Agustus) kemudian Mas Anies menuliskan surat tertulis dan ini di balas oleh Ketum AHY bahwa bismillahirrahmanirrahim tentu kami siap untuk bersama-sama menangkan Pilpres tahun 2024,” kata Herman di Gedung DPR, Senayan, Jumat (1/9/2023).
Setelah itu, kata dia, Anies menemui Ketua Majelis Tinggi Partai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan sepakat menentukan jadwal deklarasi sekitar tanggal 1-10 September 2023.
“Kemudian ketemulah dengan Ketua Majelis Tinggi PD, Pak SBY, Mas Anies bersama Tim 8, melaporkan progres dan perkembangan seraya juga untuk bisa memastikan deklarasi tanggal berapa, gitu ya,” kata dia.
“Akhirnya Tim 8 memutuskan antara tanggal 1 sampai tanggal 10 September untuk dilakukan deklarasi. Ini merupakan komitmen kesekian kali, karena pada waktu puasa Ramadhan juga dijanjikan akan deklarasi, tidak terwujud,” tutur Herman.
Dia mengatakan sudah banyak rencana deklarasi sebelum bulan September. Namun, rencana itu gagal.