Eranya ketika ia sempat belajar memangkas potong rambut berbeda sekali dengan percakapan atau conversation di medsos.
Karena kenyataannya, peran media social menjadi komunikasi yang efektif. Twiiter, Facebook dan blog telah menjadi alat komunikasi untuk mem-viralkan.
Putera dari pasangan Suyitno Kamari Jaya dan Raunah ini, ayahnya berprofesi sebagai tukang potong rambut.
Anang Iskandar menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di kota kelahirannya. Ia sekolah di SDN 6 Balonggari, Mojokerto, SMPN 2 Mojokerto, dan SMA TNH Mojokerto.
Saat di SMA, Anang juga juga belajar fotografi dengan seorang guru bernama Jacob Frehadi yang merupakan gurunya saat di SMP.
Selain itu, Anang juga belajar memangkas rambut dari ayahnya. Ayahnya menjadi tukang cukur hingga akhir hayatnya. Ia kadang menjadi tukang cukur untuk teman-temannya dan adik kelasnya di sekolah.
Setelah lulus SMA, Anang mengaku, sempat kesulitan untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi karena ayahnya terkendala biaya sebagai tukang cukur. Untuk tetap memupuk semangat sekolahnya, Anang mencoba ikut test masuk perguruan tinggi yang gratis.
Anang Iskandar mengikuti tes seleksi masuk AKABRI.
Puji Tuhan, Anang dinyatakan lulus dan berhak untuk belajar di AKABRI. Padahal sebelumnya ayahnya sempat pesimistis karena yang bisa masuk biasanya anak-anak jenderal dan orang kaya. Anang membuktikan bisa dan lulus AKABRI Kepolisian pada tahun 1982.
Setelah lulus, Anang Iskandar mendapat tugas di Bali. Ia menjabat Wakapolsek Depansar Kota, lalu ia bergeser menjadi Kapolsek Denpasar Selatan. Setelah bertugas lebih dari satu tahun, ia pindah menjadi Kapolsek Kuta.
Puncak tugasnya di Bali, ia diberi tanggung jawab baru menjadi Komandan KP3 Bali International Airport Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
Sukses di Bali, Anang ditarik ke Jakarta. Polda Metro Jaya menempatkan Anang menjadi Kasat Serse Polres Tangerang.
Menjadi petugas yang berprinsip, tugasnya terus berpindah tempat di wilayah ibu kota.
Ia ditunjuk menjadi Kapolsek Metro Pancoran, lalu ditarik ke Reserse Polda Metro sebagai Ka. Unit Vice Control, hingga bertugas lagi sebagai Kapolsek Taman Sari Polres, Jakarta Barat.
Setelah berkecimpung lama bertugas di teritorial, Anang pindah menjadi Paban muda Binkar Spers ABRI dan Anang Iskandar juga mendapat kesempatan untuk mengikuti Sespim Polri dan lulus Tahun 1997.
Pernah ditempatkan di Polda Bengkulu sebagai Sesdit Bimmas dan kembali lagi menjadi Paban Madya Binkar Spers ABRI di Cilangkap.
Anang pertama kali memegang tongkat komando kepolisian sebagai Kapolres Blitar. Karier komandonya terus berjalan. Dia dimutasi menjadi Kapolres Kediri.