Tim tersebut juga bukan dibentuk karena takut Puan kalah bersaing dengan Ganjar. “Bukan, bukan takut kalah. Soal kalah atau menang itu belakangan. Saya tidak takut kalah. Itu urusan kedua buat saya, tapi saya pendukung Mbak Puan,†ujarnya.
Ia menerangkan ‘Dewan Kolonel’ bakal bertugas menyosialisasikan Puan di daerah. Johan mengaku akan mengenalkan Puan ke masyarakat di daerah pemilihannya tanpa menyebut Puan sebagai capres 2024.
“Misal saya di dapil. Kalau lagi kunjungan ke daerah ketemu dengan masyarakat nanti saya perkenalkan lah Mbak Puan, ketua DPR RI kita, cucunya Bung Karno, tapi enggak ngomongin capres ya. Prestasi-prestasinya,” ujar dia yang terpilih ke DPR dari Daerah Pemilihan Jatim VII (Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan,dan Ngawi) tersebut.
Menurut Johan Budi, tugas itu akan diemban ‘Dewan Kolonel’ yang dibentuk para loyalis Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Johan mengatakan Dewan Kolonel terbentuk sekitar dua bulan lalu. Johan mengaku menjadi salah satu inisiator tim dan pencetus nama Dewan Kolonel.
Awalnya, menurutnya, Dewan Kolonel beranggotakan enam anggota Fraksi PDIP DPR. Saat ini, Johan bilang, Dewan Kolonel sudah beranggotakan hingga belasan orang.
Sebelumnya, anggota DPR Fraksi PDIP Trimedya Panjaitan menyebut usulan pembentukan Dewan Kolonel diusulkan oleh Johan.
“Habis rapat ada pengarahan Mbak Puan kan, pembina fraksi dan pembina fraksi cuma satu, Mbak Puan saja. Kemudian masuk ruang pimpinan fraksi, Johan Budi bilang kita loyalis Mbak harus buat sesuatu, Dewan Kolonel,” kata Trimedya di DPR, Jakarta, Selasa (20/9/2022).
Trimedya mengatakan tugas Dewan Kolonel yaitu meningkatkan citra serta elektabilitas Puan Maharani sambil menunggu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memutuskan siapa yang akan diusung sebagai calon presiden. (tim)