Para pemain Belgia merayakan kemenangan dramatis 3-2 atas Jepang dalam laga Piala Dunia di Rostov Arena, Rusia, 2 Juli 2018.
EDITOR.ID, Rostov, Rusia,- Pertarungan Asia-Eropa antara Jepang melawan Belgia benar-benar dramatis. Jepang yang bermain sangat cantik dan menang 2-0 di awal Babak Kedua gagal mempertahankan asa melanjutkan ke Babak Perempat final Piala Dunia 2018.
Timnas negeri Matahari Terbit ini harus rela peluangnya beralih ke Belgia yang di sisa babak kedua mampu membalikkan keadaan. Belgia mampu bangkit dari ketinggalan dua gol.
Belgia menjadi progresif di menit terakhir dan menunjukkan kerja tim yang solid untuk menaklukkan perjuangan gigih Jepang 3-2 berkat gol injury time dalam laga Piala Dunia di Rostov, Rusia, Senin (2/7/2018) malam waktu setempat atau Selasa dini hari WIB.
Duel Belgia-Jepang ini akan menjadi salah satu pertarungan paling dikenang dalam Piala Dunia. Sebelum pertandingan ini, terakhir kali ada yang bisa menang setelah tertinggal 0-2 di fase knockout Piala Dunia terjadi pada laga Jerman vs Inggris 1970.
Semangat kebersamaan Belgia sangat menentukan atas terjadinya gol penentu di menit 90+4 ini.
Thomas Meunier mengumpan dari sisi kanan dan bola mengarah ke Romelu Lukaku yang berada tepat di mulut gawang. Dikawal ketat bek lawan dan dengan kiper di hadapannya, Lukaku memilih melompat menghindari bola, dan di belakangnya Nacer Chadli menyambar bola dan mencetak gol kemenangan yang sangat dramatis.
Lukaku telah mencetak 17 gol dalam 11 pertandingan terakhir bersama Belgia, tetapi keputusannya untuk tidak menembak dalam peristiwa itu mungkin lebih krusial dibandingkan setiap gol yang telah dicetaknya itu.
Para pemain Jepang begitu terpukul sehingga mereka bahkan tidak berupaya segera mengambil bola di waktu tersisa.
Pelatih Roberto Martinez punya andil besar dalam kemenangan timnya. Saat Belgia tertinggal 0-2, dia memasukkan Marouane Fellaini dan Nacer Chadli, lalu kemudian dua pemain itu masing-masing mencetak satu gol.
“Mari beri selamat juga untuk Jepang, mereka bermain sempurna dan sangat tajam serta solid dalam serangan balik,” kata Martinez usai pertandingan.
“ini merupakan ujian karakter dan Anda bisa melihat reaksi para pemain pengganti yang datang untuk memenangkan pertandingan. Itu mewakili semua tentang kelompok pemain ini.”
Jepang memang sangat layak mendapat apresiasi dari para pemerhati olahraga ini. Setelah selama 45 menit pertama gempuran bertubi-tubi oleh Belgia hanya nihil belaka, Jepang mengawali babak kedua dengan dua gol dalam empat menit.
Gol pertama Jepang berawal dari serangan balik di mana Gaku Shibasaki memberi umpan jarak jauh ke Genki Haraguchi yang berlari menyambutnya, mengatasi adangan bek Jan Vertonghen dan melepas tendangan akurat ke gawang, menit ke-48.
Tak butuh waktu lama, Takashi Inui melepas tendangan dari luar kotak penalti yang tak bisa dijangkau kiper Thibaut Courtois, 2-0.
Dalam kondisi itulah Martinez memasukkan Fellaini dan Chadli sekaligus pada menit ke-65.
Belgia kembali bersemangat setelah bola sundulan Vertonghen yang tidak terlalu kencang melewati kepala kiper Eiji Kawashima dan masuk gawang setelah membentur mistar atas menit ke-69.
Lima menit kemudian Fellaini yang melompat tinggi bisa menyundul bola ke gawang tanpa bisa ditahan para pemain Jepang.
Gol penentu kemenangan Belgia merupakan hasil serangan balik dari kiper menuju Kevin de Bruyne, lalu diteruskan ke Meunier, diumpan ke mulut gawang, dan diselesaikan oleh Chadli.
Dengan hasil ini, Belgia melaju ke babak perempat final dan sudah ditunggu oleh Brasil, yang beberapa jam sebelumnya menaklukkan Meksiko 2-0. (tim)