Bali, EDITOR.ID,- Sungguh miris sekali. Seorang suami tega membiarkan istrinya menjadi Pekerja Sek Komersial (PSK) Online melalui aplikasi MiChat. Tak hanya menjual istrinya, sang suami juga mengelabuhi si pria hidung belang.
Modus kejahatan dilakukan si suami bejat ini dengan berpura-pura menggrebek pelanggan saat berkencan dengan istrinya.
Pelaku berinisial KW bersama teman-teman melakukan penggrebekan dan penganiayaan. Lalu, sang pria hidung belang ini diperas habis, baik uang maupun harta benda.
“Kami amankan empat orang. Kemudian tiga pria dan 1 wanita setelah mendapatkan laporan dari seorang pria yang merupakan korban, sekitar pekan lalu,” sebut sumber petugas Kepolisian di lingkungan Polda Bali Minggu (5/1/2023) sebagaimana dilansir dari RadarBali.id.
Sumber tersebut menyebutkan KW melakukan kejahatan dengan modus memancing pelanggan (pria hidung belang) melalui aplikasi dewasa Michat.
Modus kejahatan diawali ketika KW membiarkan istrinya menjadi PSK Online melalui aplikasi Michat.
“Istrinya masih muda, ya masih di bawa umur juga dan cantik kok,” timpal sumber sembari meminta namanya dirahasiakan.
Setelah calon korban masuk perangkap, perempuan muda tersebut kemudian mengajaknya untuk berhubungan badan di hotel dengan bayaran tertentu.
Mereka pun lantas meĺakukan hubungan badan layaknya suami istri. Saat itulah sang suami datang bersama teman-temannya untuk melakukan pengerebekan.
KW mengaku suami sah dari perempuan muda itu dan menuduh pelanggan jasa seks istrinya telah melakukan selingkuh.
“Keduanya di rekam oleh KW dan teman-teman ketika melakukan penggerebekan. Tujuannya untuk menakut-nakuti pria hidung belang,” timpal sumber Minggu (5/2/2023).
Selanjutnya komplotan ini memeras korbanya. KW mengambil barang dan uang milik pria hidung nelang. Bahkan mereka juga memeras korban dibawa ke ATM untuk menarik uang.
“Ya seperti itu modusnya. Para pelaku ini sudah beraksi di sejumlah TKP dengan modus operandi yang sama. Hanya, para korban hingga kini belum ada yang melapor diduga enggan melapor karena malu,” tambahnya.
Para pelaku sudah beraksi di sejumlah TKP. Bahkan ada korban yang dianiaya karena melawan saat dilakukan pemerasan.
Dijelaskannya komplotan ini awalnya beraksi di wilayah Denpasar, Tabanan hingga ke wilayah Gianyar.
Mereka beraksi secara bergerombol untuk mencari mangsa lelaki hidung belang. “KW dan istrinya ini benar sudah menikah secara adat di Bali. Mereka masih diperiksa,” terangnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Satake Bayu membenarkan pengungkapan kasus tersebut. Saat ini katanya penyidik Ditreskrimum Polda Bali masih melakukan penyelidikan.