Viral Snack Pelantikan KPPS Sleman Disunat, Polisi Telusuri Dugaan Korupsi

KPPS Keluhkan Snack Saat Pelantikan, Ketua KPU Sleman Minta Maaf

Snack pelantikan KPPS di Sleman yang viral disorot. Foto: dok. Tangkapan layar X snack KPPS Sleman yang viral.

Yogyakarta, EDITOR.ID,- Buntut heboh anggaran snack pelantikan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Sleman, Yogyakarta disunat, kini jadi perhatian polisi. Pelantikan KPPS di Kabupaten Sleman pada Kamis (25/1/2024) viral di media sosial dan menuai polemik. Hal ini dikarenakan para anggota KPPS mengeluh karena mereka mendapat pembagian snack yang dinilai tidak layak.

Adapun snack yang membuat mereka kecewa adalah pastel kering kecil, roti, dan air mineral kemasan gelas sepanjang acara. Ada yang menyebut snack tersebut tidak ubahnya seperti yang lazimnya disediakan saat acara lelayu (melayat orang meninggal).

Ditaksir harga snack tersebut tak sampai Rp2.500. Padahal pengadaan snack dianggarkan Rp15.000. Ada dugaan anggaran tersebut “disunat”.

Kabar tersebut viral di media sosial X. Salah satunya diunggah oleh akun X @your****, Kamis (25/1).

“Sekelas KPU kabupaten menyediakan konsumsi untuk pelantikan KPPS serentak se-kabupaten seperti ini ? Sudah tidak ada uang transport dan makan siang. Snack tidak jauh beda dengan snack di lelayu @KPUSleman @Humas_KPUDIY @KPU_ID @IniSleman,” cuit akun X @yourfuture****, dilansir pada Jumat (26/1/2024).

KPU Sleman Minta Maaf

Terkait dengan kejadian itu, Ketua KPU Sleman Ahmad Baehaqi memberikan klarifikasi. Dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (26/1/2024), Ahmad menyampaikan permintaan maaf atas konsumsi yang dianggap kurang pantas selama momen pelantikan KPPS.

“KPU Kabupaten meminta maaf atas kejadian konsumsi snack yang kurang ‘pantas’,” beber Baehaqi.

Dia menuturkan penyediaan konsumsi pelantikan calon anggota KPPS dilakukan dengan menggandeng pihak ketiga atau vendor yang terdaftar dalam e-katalog. Dan ternyata oleh pihak vendor disubkan lagi pengadaannya tanpa sepengetahuan KPU Sleman.

“Pihak vendor beralasan kalau tidak disubkan, maka tidak mampu melayani calon anggota KPPS yang terlantik sebanyak 24.199 orang. Sehingga, yang tersaji tidak pantas,” ujarnya.

Padahal sebelum hari pelaksanaan pelantikan, menurut Baehaqi, dalam rapat pihak vendor sudah menyampaikan kesanggupan terkait spesifikasi konsumsi dan kesanggupan melayani jumlah yang terlantik.

“Dan KPU Sleman sudah mengingatkan terkait potensi permasalahan melayani jumlah calon anggota KPPS terlantik yang tersebar pada 86 kalurahan,” imbuhnya.

Anggaran Snack Disunat

Selain vendor yang meng-subkon-kan penyediaan makanan, Baehaqi menyebut masalah lainnya terkait anggaran snack yang awalnya Rp 15 ribu per orang, namun dalam praktiknya menjadi Rp 2.500.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: