Viral di Medsos, Video Jemaat Gereja Mawar Sharon Diusir Warga Saat Ibadah di Ruko Deli Serdang

Bahkan dalam video terlihat ada seorang ibu-ibu berteriak keras kepada aparat polisi yang berjaga-jaga dan menuntut jemaat yang sedang beribadah diusir keluar.

Dalam gambar video terlihat warga mengepung tempat tersebut dan berusaha membubarkan ibadah umat Kristiani di gereja tersebut. Foto Istimewa

Deli Serdang, Sumut, EDITOR.ID,- Perilaku intoleransi kembali dipertontonkan warga Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Mereka menggeruduk sebuah rumah toko (ruko) di kawasan tersebut. Warga melakukan protes kegiatan jemaat Gereja Mawar Sharon yang sedang menjalankan ibadah di kompleks Pergudangan Golden Star, Tanjung Morawa.

Peristiwa ini terekam dalam video dan beredar viral di media sosial. Dalam gambar video terlihat warga mengepung tempat tersebut dan berusaha membubarkan ibadah umat Kristiani di gereja tersebut.

Bahkan dalam video terlihat ada seorang ibu-ibu berteriak keras kepada aparat polisi yang berjaga-jaga dan menuntut jemaat yang sedang beribadah diusir keluar.

Sejumlah warga meminta kegiatan ibadat dibubarkan karena tempat ibadah tak memiliki izin. Sebab, tempat yang dipakai adalah gudang dan bukan gereja.

Kapolsek Tanjung Morawa AKP Firdaus Kemit membenarkan informasi kejadian tersebut. Dia mengatakan aksi warga memprotes ibadah tersebut terjadi pada Minggu (15/10/2023) sekitar pukul 11.00 WIB di Komplek Pergudangan Desa Tanjung Morawa A, Kecamatan Tanjung Morawa.

Saat itu, kata Firdaus, jemaat Gereja Mawar Sharon tengah beribadah di dalam ruko tersebut. Namun, warga melakukan penolakan kegiatan ibadah di tempat itu.

“Ya, ada unsur penolakan,” kata Firdaus sebagaimana dilansir dari detikSumut.

Dalam video terlihat Firdaus Kemit tengah berdialog dengan seorang pria. Di sekeliling mereka tampak sudah ramai warga. Ada juga personel TNI dan Polri di lokasi.

Tak lama, ada seorang wanita yang datang dan langsung meminta jemaat yang berada di dalam ruko tersebut untuk membubarkan diri. Di akhir video juga terlihat sempat terjadi keributan di lokasi kejadian.

“Kegiatan ibadah umat kristiani dipaksa berhenti di Tanjung Morawa. Massa berupaya masuk ke dalam gereja untuk menghentikan ibadah jemaat GMS Tanjung Morawa. Negosiasi pernah terjadi dan ibadah dipindahkan ke tempat baru, namun di tempat baru pun tetap di tolak,” demikian narasi video tersebut.

Firdaus belum memerinci lebih jauh soal peristiwa itu. Namun, dia mengatakan permasalahan itu kini ditangani oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol).

“Ini semua penanganannya sudah ditangani oleh Kesbangpol,” jelasnya. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: