“Hasilnya menunjukkan tingkat akurasi tinggi, yaitu 97 persen,†kata Kuwat sambil menerangkan GeNose selanjutnya memasuki tahap uji diagnostik (uji klinis) yang akan dilakukan secara bertahap dan tersebar di sejumlah rumah sakit di Indonesia.
Keandalan alat, keakurasian data, dan kesahihan metoda yang diterapkan, kata Kuwat, diharapkan bisa meningkatkan keyakinan pengguna akhir untuk segera mengadopsi aplikasi GeNose bagi kepentingan masyarakat luas. “Harapannya, inovasi GeNose dapat dihilirkan dan segera bisa dimanfaatkan untuk membantu penanganan Covid-19 sebelum akhir tahun 2020,†ujarnya.
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengapresiasi inovasi kelompok peneliti UGM ini. Menurutnya, semua orang tahu masalah terbesar dari pandemi Covid-19 adalah penyebarannya yang cepat dan tidak terlihat, “Sehingga dibutuhkan alat pendeteksi yang cepat dan akurat,” katanya. (tim)