“Menjaga situasi yang kondusif kita butuh stabilitas untuk tetap tumbuh, kita butuh (stabilitas) untuk melakukan pembangunan,” ujar Jokowi.
Ia berpesan supaya para menteri tak membuat kebijakan yang bisa mengganggu stabilitas.
Eks Wali Kota Solo itu menyebut kabinetnya harus bisa menjaga daya beli masyarakat, menjaga tingkat inflasi tak melonjak, menjaga pertumbuhan ekonomi, dan ikut membantu menjaga ketertiban dan keamanan.
“Jangan membuat kebijakan-kebijakan yang ekstrem terutama yang berkaitan dalam hajat orang banyak yang berpotensi merugikan masyarakat luas, yang berpotensi menimbulkan gejolak,” ucapnya.
Jokowi juga menyatakan, kabinetnya harus mendukung penuh program Prabowo dan memastikan transisi pemerintahan berjalan efektif.
“Jika diperlukan regulasi baru, jika diperlukan perumusan kebijakan yang harus segera dibuatkan, segera dibuatkan, segera diselesaikan, utamanya untuk program-program unggulan presiden terpilih, agar setelah dilantik pemerintahan baru bisa segera bekerja dan berlari kencang,” tuturnya.
Permintaan Jokowi
Sementara itu, Menteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan arahan presiden dalam sidang kabinet tersebut. Menurutnya, Jokowi memberikan arahan kepada para menteri untuk menyelesaikan sejumlah program kerja di sisa masa pemerintahan.
“Bapak Presiden yang meminta kepada seluruh jajaran kabinet, berbagai kementerian, dan lembaga untuk bisa menuntaskan target-target sesuai dengan tugas pokok masing-masing sampai dengan akhir masa kepemimpinan beliau,” kata AHY di Istana Garuda, IKN, Jumat.
Selain itu, AHY menuturkan Jokowi meminta jajaran kementerian untuk mempersiapkan proses transisi pemerintahan.
Dengan begitu, transisi dari kepemimpinan Jokowi ke Prabowo Subianto berjalan dengan mulus.
“Bukan hanya mulus tapi bisa segera menjadikan landasan agar segera bisa berlari kencang, bisa bekerja secara fokus, dan membuat Indonesia juga bisa take off,” ujarnya. (tim)