Sebelum penangkapan pelaku
Beredar rumor, dari 10 PMI yang diintrogasi Polisi, 1 diantaranya diduga terlibat dan bersekongkol dengan ketiga pelaku dari warga negara Palestina.
Perempuan tersebut berinisial DS yang pernah viral di Tiktok dengan kasus prostitusi.
Polisi mencurigai DS dilihat dari pakaian yang dipakainya berbeda dengan ke 9 orang PMI yang menjadi korban.
Polisi Jeddah Arab Saudi sudah mengantogi identitas ketiga pelaku.
Mereka merupakan komplotan yang sudah berpengalaman.
Polisi Polisi Jeddah Arab Saudi menargetkan hari Selasa ketiga pelaku sudah berhasil diciduk.
Dari ke 9 korban tersebut, 4 diantaranya sudah diantar ke Tarhil Somayshi dan 5 lainnya dititipkan di Shalter Murjan.
Kasus ini merupakan kasus berat yaitu penyekapan, penganiayaan dan pelecehan seksual.
Para korban mengalami depresi dan luka parah. Diantaranya ada yang tangan patah telinga tidak bisa mendengar.
Kasus ini dipantau oleh KJRI Jeddah dan wakil ketua BMISA sebagai Muballagh/Pelapor resmi di kepolisian.
Cerita Koordinator buruh migran Saudi Arabia, Jimmy mengonfirmasi kejadian tersebut.
Jimmy mengatakan modus para pelaku adalah mencari pekerja perempuan untuk melakukan pekerjaan sambilan sebagai pelayan dan tukang bersih-bersih.
Tiga pelaku menghubungi tiga perempuan PMI untuk menawarkan pekerjaan tersebut. Saat korban tiba di lokasi pada Rabu (5/4/2023) dini hari, pelaku langsung menyekap korban dengan merampas harta benda miliknya, termasuk telepon genggam, uang, dan perhiasan.
“Begitu masuk, sudah lain ceritanya. Mereka “assalamu’alaikum,” langsung disekap. Ditarik, menurut pengakuan dari korban, mereka dimintai HP-nya, terus dirampas HP, dirampas perhiasan, uangnya, disitu mereka disekap ditaruh di dalam tempat kosong,” ujar Jimmy pada Selasa (11/4/2023).
“Nah, 3 lagi datang. Grup yang kedua. Tiga lagi pekerja datang. Sama modusnya. Jadi mereka dikirimkan pertama pakai Uber. Sudah difasilitasi pakai transport, sampai di lokasi, sama, masuk, “assalamu’alaikum” langsung dirampas segalanya. Dipukul, dirampas, dan terus dimasukkan ke tempat, ruangan satunya lagi. Ruang lain yang kosong juga. Jadi mereka berpisah-pisah, gitu. Antara grup pertama sama grup kedua,” ujar Jimmy.
Dengan modus yang sama, pelaku menghubungi tiga perempuan PMI selanjutnya. Namun, korban tidak langsung disekap.
“Yang terakhir itu sekitar jam 8 atau jam 6 (pagi), yang grup ketiga dipanggil untuk membersihkan. Begitu masuk, tapi tidak dipukul, langsung disuruh bersih-bersih. Jadi yang 3 terakhir ini, 3 pekerja terakhir, mereka membersihkan tempat semuanya. Ngepel, nyapu. Setelah selesai pekerjaan mereka, dipanggil, dirampas HP, dirampas perhiasan, dirampas uang,” tuturnya.