Jeddah, Arab Saudi, EDITOR.ID.
Menyedihkan, 10 Pekerja Migran Indonesia (PMI) disekap – disiksa – diperlakukan tidak manusia – dilecehkan hingga ada seorang PMI jarinya patah, mereka disekap di Jeddah, Arab Saudi pada Rabu (5/4/2023).
Video viral yang beredar luas di media sosial (medsos) menampilkan drama penggrebekan tempat penyekapan ke 10 PMI di sebuah tempat peristirahatan di Jeddah Arab Saudi.
Penyekapan di tempat peristirahatan di Jeddah, Arab Saudi itu dilakukan oleh tiga pria warga negara Palestina yang diketahui bekerja sama dengan beberapa WNI.
Dari penyekapan hingga penyiksaan tersebut, 13 handphone milik PMI serta dan uang SR 6000 atau sekira Rp20 juta berhasil dirampas oleh ke 3 pelaku.
Wakil Ketua BMISA Jeddah, Dian Kusnanto membenarkan kejadian tersebut. Disebutkan, laporan diterima dari salah satu suami korban Rabu (10/4/2023)
Pelakunya sudah ditangkap 2 hari setelah tempat penyekapan digrebek oleh tim BMISA
dan Polisi Jeddah Arab Saudi datang ke TKP, ketiga pelaku berhasil kabur lewat pintu belakang.
Pelaku sempat dikejar dan baku hantam dengan petugas namun berhasil lolos.
Diketahui ke 3 pelaku — pria warga negara Palestina yang bekerja sama dengan beberapa Warga Negara Indonesia (WNI), 1 orang WNI perempuan diantara ke 10 PMI yang menjadi korban.
Kronologi pengrebekan tempat penyekapan ke 10 PMI di Jeddah Arab Saudi
Kronologinya berawal dari adanya laporan dari salah suami korban yang melaporkan,
“Laporan disampaikan salah satu suami korban Rabu pagi, kami segera bergerak ke lokasi,” ujar Wakil Ketua BMISA Jeddah, Dian Kusnanto, Selasa (11/4/2023).
Karena tidak menemukan titik terang, Dianko bersama ketiga rekannya kemudian menghubungi call center kepolisian Arab Saudi 911.
“Lima menit sebelum polisi datang, ketiga pelaku keluar lewat pintu belakang. Sempat dikejar dan ke 3 pelaku sempat baku hantam dengan kita (tim BMISA) namun tidak tertangkap dan keburu melarikan diri,” terang Dian Kusnanto.
“Modus pelaku yaitu menawarkan pekerjaan part time atau biasa dikenal dengan istilah jam-jaman. Lantas mereka disiksa dan dilecehkan,” sambung Dianko.
Polisi Arab Saudi sangat serius mendalami kasus tersebut, “Pada Jumat sore ketiga pelaku berhasil diamankan,” lanjut Dianko,
“Alhamdulillah Polisi Arab Saudi bergerak cepat, insyaallah hari Minggu kami akan menjalani persidangan. Semoga pelaku dihukum setimpal perbuatan,” jelasnya.
Namun Dianko menyayangkan sikap KJRI Jeddah tidak berani menjamin korban agamenjamin para korban agar tidak ditahan atau dipulangkan ke Indonesia sebelum kasus ini selesai. Tapi hingga saat ini mereka (KJRI Jeddah, red) hanya sebatas koordinasi saja,” katanya