Teka-Teki Kenapa Surya Paloh Tak Diundang ke Istana? Jawaban Jokowi ini Mengejutkan, Apaan tu?

Konstelasi politik ini memunculkan beragam spekulasi di sejumlah kalangan. Apa betul Partai Nasdem sudah 'keluar' dari koalisi besar parpol pendukung pemerintah pasca mengusung Anies Baswedan sebagai Capres 2024. Kenapa Partai Nasdem tidak diundang ke Istana? Apakah hubungan Jokowi dengan Surya Paloh mulai merenggang sejak Partai Nasdem mendeklarasikan mengusung Anies Baswedan?

Presiden Joko Widodo Foto Istana Negara

Jakarta, EDITOR.ID,- Tidak diundangnya lagi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam sejumlah pertemuan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, dan puncaknya dalam acara Halal bi Halal dengan enam parpol pendukung pemerintah menimbulkan banyak pertanyaan dan rasa penasaran publik.

Konstelasi politik ini memunculkan beragam spekulasi dari sejumlah kalangan. Banyak pertanyaan menggelayuti. Apa betul Partai Nasdem sudah ‘keluar’ dari koalisi besar parpol pendukung pemerintah pasca mengusung Anies Baswedan sebagai Capres 2024. Kenapa Partai Nasdem tidak diundang ke Istana? Apakah hubungan Jokowi dengan Surya Paloh mulai merenggang sejak Partai Nasdem mendeklarasikan mengusung Anies Baswedan?

Presiden Jokowi sendiri tidak membantah kabar jika dirinya tidak mengundang Ketua Umum NasDem Surya Paloh dalam acara silaturahmi pemimpin parpol di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (3/5/2023) kemarin.

Jokowi menilai NasDem sudah memilih membentuk koalisi sendiri yang tidak melibatkan sesama partai pendukung pemerintah.

“Memang enggak diundang. NasDem itu kita harus bicara apa adanya, ya, kan, sudah memiliki koalisi sendiri,” kata Jokowi di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2023).

Jokowi menjelaskan para ketua umum parpol yang diundang ke Istane Kepresidenan kemarin sedang membangun kerja sama politik yang berbeda dengan NasDem.

Oleh karena itu, Jokowi menegaskan ada rahasia yang tidak boleh diketahui NasDem.

“Ya, masa, yang di sini harus tahu strateginya, kan, semestinya enggak seperti itu,” kata Jokowi.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengatakan dalam politik hal tersebut wajar-wajar saja. Jokowi menegaskan dirinya tak bisa dipisahkan dari politik.

“Saya itu adalah pejabat publik sekaligus pejabat politik. Jadi, biasa kalau bicara politik, boleh dong,” kata dia.

Presiden Jokowi menilai NasDem sudah memilih bukan sebagai koalisi pemerintah lagi.

Saat disinggung apakah dalam pembahasan itu ada pembicaraan soal Ganjar Pranowo berduet dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Jokowi enggan menyebutkan secara jelas.

“Yang dibicarakan banyak sekali, tiga jam itu,” kata Jokowi.

Presiden Ketujuh RI itu menjamu para ketua umum partai politik (parpol) yang tergabung dalam koalisi pemerintah di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa (2/5).

Namun, dari tujuh ketua umum parpol koalisi pemerintah yang dijamu Jokowi, hanya satu yang tidak kelihatan di Istana, yakni Surya Paloh dari NasDem.

Adapun yang hadir pada pertemuan itu ialah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Plt Ketua Umum PPP Mardiono, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. (tom)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: