Teka-Teka Tewasnya Bocah 13 Tahun, Kompolnas: Oknum Polisi Memukul, Menendang dan Menyudut Rokok

Benny Mamoto mengungkapkan, dugaan ragam kekerasan maupun penyiksaan tersebut terungkap saat saksi-saksi korban menyampaikan pengalaman naasnya melalui forum klarifikasi peristiwa tersebut.

Ketua Kompolnas Benny Mamoto

Namun, kata Benny memastikan, sudah ada komitmen dari Kapolda Sumbar Suharyono untuk memastikan 17 personel Sabhara yang dinyatakan melanggar tersebut akan disidangkan etik. Adapun untuk ke ranah pemidanaan, kata Benny, langkah tersebut tetap harus mengacu pada tahapan lanjut terkait pembuktian peran dan perbuatan para pelakunya.

“Masih ada hal-hal yang perlu didalami lagi. Tetapi yang pasti, karena Bapak Kapolda sudah menyatakan keterbukaannya, maka kalau ada masukan, ada informasi, ada bukti-bukti, ada rekaman, dan sebagainya, itu agar disampaikan,” begitu kata Benny.

Polda Sumbar: 17 Anggota Lakukan Kekerasaan dan Dugaan Penganiayaan

Sebelumnya Kapolda Sumbar Irjen Suharyono mengumumkan 17 personel Sabhara Polda Sumbar yang terbukti melanggar aturan dalam pengamanan dan patroli penindakan para pelajar yang diduga akan melakukan tawuran. Pelanggaran tersebut berupa terjadinya kekerasan dan dugaan penganiyaan yang ditengarai menjadi sebab kematian anak AM.

“Kami mengumumkan dari hasil penyelidikan, dan juga dari hasil pemeriksaan bahwa 17 anggota kami terbukti diduga memenuhi unsur (pidana),” begitu kata Suharyono di Mapolda Sumbar, Padang, Kamis (27/6/2024).

Kata dia, dari pemeriksaan internal juga terbukti 17 anggota kepolisian tersebut melakukan pelanggaran kode etik. “Yaitu berupa tindakan yang tidak sesuai dengan SOP di dalam melakukan pengamanan dan pemeriksaan,” begitu kata kapolda. Irjen Suharyono menegaskan, 17 personelnya itu semuanya berasal dari Satuan Sabhara. “17 itu Sabhara semuanya. Dan 17 anggota itu akan kami sidangkan,” ujar dia.

Belasan personel yang bersalah tersebut, kata Suharyono, merupakan bagian dari 40-an anggota kepolisian yang diperiksa terkait dengan pengamanan dan pemeriksaan anak-anak yang ditangkap lantaran disinyalir akan melakukan tawuran pada Minggu (9/6/2024) subuh lalu. Namun terkait dengan tawuran tersebut, dipastikan tak pernah terjadi. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: