EDITOR.ID, Jakarta,- Entah apa motif dan tujuannya, ratusan massa ini menggelar aksi di depan Mahkamah Konstitusi (MK). Pasalnya, mereka tak mempedulikan seruan Calon Presiden Prabowo Subianto yang meminta pendukungnya agar tidak berbondong-bondong ke MK selama sidang sengketa hasil Pilpres 2019.
Namun seruan ini sama sekali tak digubris.
Bahkan Koordinator Lapangan Aksi Kawal MK, Abdullah Hehamahua menyebut massa yang berunjuk rasa di Patung Kuda, tidak berkaitan dengan pasangan capres dan cawapres tertentu. Tidak membela Prabowo maupun Jokowi.
Abdullah Hehamahua mengaku tidak mengenal kedua paslon di Pilpres 2019. Sebab itu imbauan Prabowo bukan ditujukan untuk massa Aksi Kawal MK.
“Saya selalu katakan, bahwa saya tidak kenal Prabowo, saya tidak kenal Sandiaga dan saya tidak kenal Jokowi, saya tidak kenal Ma’ruf Amin. Dari empat orang, saya pernah bertemu sekali Ma’ruf Amin di rumah sakit sekitar sepuluh tahun lalu,” ucap Hehamahua ditemui di Patung Kuda.
Lagi pula, kata dia, pihak tertentu tidak perlu menyimpan kekhawatiran berlebih terhadap massa ‘Aksi Kawal MK’. Dia menjamin, aksi massa di Patung Kuda, akan berjalan damai dan tertib seperti berkaca dalam kegiatan sebelumnya. “Kalau ada yang rusuh, berarti orang lain,” ungkap dia.
Ratusan massa yang menggelar aksi ini mengaku berasal dari gabungan sejumlah ormas seperti PA 212, FPI, dan GNPF.
Mereka menggelar aksi unjuk rasa menggunakan nama Aksi Kawal MK di sekitar Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2019).
Korlap Aksi Kawal MK berjanji akan bubar setelah ibadah Salat Asar berjamaah. Sebelum pukul 18.00 WIB, massa aksi akan membubarkan diri dari lokasi.
“Kalau sudah selesai orasi-orasi, sudah selesai Salat Asar berjamaah, kalau kami sudah anggap cukup, ya, bubar,” ucap Abdullah Hehamahua. (tim)