EDITOR.ID, Surabaya,- Kota Surabaya akhirnya mengikuti jejak ibukota Jakarta. Menutup akses masuk kota alias lockdown. Kebijakan yang mendadak dan mengejutkan. Karena banyak warga masyarakat tak tahu. Kondisi ini menyebabkan ruas jalan dari arah bundaran Waru menuju kota Surabaya macet total.
Ribuan kendaraan terhalang penyekatan yang dilakukan petugas di ujung jalan Ahmad Yani tepatnya di depan Pusat Perbelanjaan Surabaya Town Square atau Cito.
Semua kendaraan tidak diperbolehkan masuk ke Surabaya kecuali membawa SIKM atau esensial. Semua kendaraan disuruh putar balik menuju Sidoarjo. Penutupan jalan total ini membuat kendaraan mengantri di Bundaran Waru.
Terdapat sejumlah barrier yang diletakkan petugas jaga, melintang di Jalan A. Yani sisi pintu masuk Surabaya. Akibatnya, pengendara yang dari arah Sidoarjo tidak bisa masuk ke Kota Pahlawan.
Penutupan total pintu masuk Surabaya di Bundaran Waru, tepatnya depan mal City of Tommorow (CITO) ini dibenarkan oleh seorang pengendara motor bernama Rahmat (28). Dia menyampaikan, penutupan tersebut mengakibatkan kemacetan yang mengular.
?Iya tadi sempat lewat Bundaran Waru tapi arah ke Sidoarjo. Macet juga sih, pas lihat ke arah Surabaya, eh ternyata ditutup,? ujarnya saat dihubungi.
Menurut pengakuan Rahmat petugas jaga dari kepolisian dan dinas perhubungan mengarahkan para pengendara yang ingin masuk agar putar balik ke Sidoarjo. Beberapa dari mereka ada yang putar balik, ada pula yang cari jalan lain supaya bisa masuk ke Surabaya.
?Jadi arusnya dialihkan putar balik ke Sidoarjo. Jadi mereka yang nggak bisa masuk lewat CITO kan putar balik ke Sidoarjo, terus pada masuk lewat (kawasan) pabrik Paku itu, ada yang ke arah Siwalankerto itu,? ungkapnya.
Terpisah, pengendara motor berplat nomor L, Adi Putra mengaku kecewa dengan adanya penutupan jalan ini. Sebab, penutupan ini tidak diumumkan atau disosialisasikan terlebih dahulu oleh pemerintah maupun kepolisian.
?Ya kecewa, karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya,? tegasnya.
Senada dengan Adi Putra, Alan warga Surabaya yang berdomisili di Waru, Sidoarjo juga mengaku geram dengan adanya penutupan jalan ini. Dia yang mengaku hendak berangkat bekerja jadi bingung menuju tempat kerjanya.
“Seharusnya yang ditertibkan kantornya bukan jalannya. Kalau kantor libur pasti tidak akan ada orang yang keluyuran di jalan seperti ini,” tuturnya.
Sementara itu, pengendara motor wanita, Azril juga mengaku geram dengan adanya penutupan jalan yang mendadak ini. Menurutnya kebijakan tersebut sangat merugikan masyarakat.
“Kebijakan seperti ini kurang tepat karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya,” ujarnya.
Dengan adanya penutupan jalan secara total di Bundaran Waru sisi Surabaya ini, banyak kendaraan roda dua yang memilih yang putar balik.
Nampak juga polisi bersenjata lengkap mengawal penutupan jalan Bundaran Waru sisi Surabaya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Gatot Repli Handoko dan Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Teddy Chandra belum memberikan keterangan resmi terkait penutupan tersebut. (Antara)