Suasana Mencekam! Aparat Bentrok dengan Warga Gara-Gara Relokasi di Rempang Batam

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) melalui akun Twitter mereka menyebut bentrokan pecah lantaran warga menolak pemasangan patok sebagai langkah untuk merelokasi warga. Informasi tersebut telah dikonfirmasi Ketua YLBHI Muhammad Isnur.

Tangkapan Layar Twitter

Batam, EDITOR.ID,- Bentrokan antara warga dengan aparat gabungan TNI-Polri tak terelakkan saat petugas berusaha membubarkan aksi warga yang menghadang dan menolak rencana relokasi pemukiman untuk kepentingan kawasan industri strategi nasional.

Aparat TNI-Polri dengan menggunakan kendaraan rantis dikabarkan memaksa masuk ke wilayah warga Pulau Rempang, Batam, Kamis (7/9/2023) ini.

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) melalui akun Twitter mereka menyebut bentrokan pecah lantaran warga menolak pemasangan patok sebagai langkah untuk merelokasi warga. Informasi tersebut telah dikonfirmasi Ketua YLBHI Muhammad Isnur.

“Saat ini aparat gabungan dari beragam kesatuan dengan mengendarai 60 armada kendaraan sedang berupaya masuk ke Pulau Rempang, Kota Batam Provinsi Riau,” tulis YLBHI.

“Kegiatan ini jelas mendapat penolakan dari mayoritas penduduk 16 kampung Melayu Tua karena tujuan pemasangan patok ini merupakan rangkaian kegiatan yang hendak memindahkan warga dari kampungnya,” tambah mereka.

Dalam video yang diunggah YLBHI, tampak armada kepolisian menyemprotkan water cannon di lokasi bentrokan. Aparat berseragam dan warga tampak berkerumun.

Terdengar suara dari toa agar warga mundur. Di akhir video, ada sejumlah warga yang ditangkap. Isnur mengatakan itu didapatkan YLBHI dari warga setempat.

Selain itu, dalam video lain, salah satu warga tampak mengalami luka di kepala. Sebuah foto juga memperlihatkan warga berpakaian sipil ditahan di mobil berjeruji.

“Beberapa orang mendapatkan intimidasi, kekerasan fisik dan enam orang ditangkap oleh kepolisian setempat”.

Aparat gabungan TNI, Polri, dan BP Batam mulai masuk pada pukul 10.00 wib pagi. Ribuan warga menunggu di Jembatan 4, Pulau Rempang, Kota Batam.

“Aparat memaksa masuk untuk melakukan pemasangan patok tata bata di Pulau Rempang,” kata Bobi salah seorang warga Rempang.

Bobi mengatakan, warga sampai saat ini masih menolak dilakukan aktivitas apa pun dari tim gabungan selama jaminan kampung mereka terjaga dari pengusuran. “Tim gabungan memaksa masuk, ini bentrok sudah terjadi, lima orang warga sudah dibawa ke polres,” katanya.

Tidak hanya itu, beberapa warga juga ditangkap aparat gabungan dan dimasukan ke dalam mobil. Kondisi sampai saat ini masih terjadi bentrok antarwarga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: