Jakarta, EDITOR.ID,- Saksi ahli dari akademisi Ekonomi UI yang dihadirkan kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Vid Adrison membuat kesaksian daya pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dihadapan rakyat Indonesia, sangat besar sekali dalam ikut mendongkrak suara paslon Nomor Urut 2 Prabowo Subianto diatas 60 persen.
Hal itu disampaikan Vid Adrison saat dihadirkan sebagai saksi ahli terkait sosok Jokowi dan Pilpres dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di gedung MK, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2024).
Vid Adrison, menjelaskan yang dilakukan oleh Jokowi turun ke bawah, menemui rakyat kecil, menyapa warga masyarakat, berbagi bantuan dan blusukan ke daerah-daerah selama periode Oktober 2023 hingga Februari 2024 menjadi kunci utama untuk mendongkrak suara Prabowo di Pilpres 2024.
Vid mengatakan kunjungan yang dilakukan oleh Jokowi itu mendongkrak suara Prabowo-Gibran. Dia mengatakan suara Prabowo memiliki peningkatan usai Jokowi melakukan kunjungan-kunjungannya di sejumlah daerah, jika dibandingkan dengan Pemilu 2019.
“Ada kenaikan perolehan suara paslon 02 yang cukup besar jika dibandingkan dengan suara Prabowo pada Pilpres 2019 dengan rata-rata kenaikan 32 persen, minimum 6,3 (persen) maksimum 66,3 (persen),” katanya.
Vid mengatakan tidak ada bukti perolehan suara Prabowo di Pemilu 2019 berhubungan dengan suara di Pemilu 2024. Menurutnya, kunjungan Jokowi sangat efektif dalam meningkatkan suara Prabowo di Pemilu 2024.
“Ada bukti menunjukkan kunjungan Prabowo 2024 menurunkan perolehan suara Ganjar. Kunjungan Prabowo tidak berdampak pada suara Anies. Kunjungan Prabowo 2024 dan suara Jokowi itu semakin memperbesar kenaikan suara Prabowo,” jelas dia.
Menanggapi kesaksian saksi ahli dari UI yang dihadirkan oleh kubu Anies-Muhaimin, Ketua Tim Pembela Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Yusril Ihza Mahendra, mempertanyakan apa masalahnya Presiden Jokowi mendukung Prabowo-Gibran. Apakah ada yang salah? Yusril menilai tidak ada yang salah jika Jokowi mendukung Prabowo-Gibran.
Hal itu disampaikan Yusril sebagai pihak terkait dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di gedung MK, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2024).
Saat mendapat kesempatan bertanya ke ahli, Yusril kemudian mempertanyakan apakah ada hubungan dukungan Jokowi dengan kenaikan suara Prabowo. Sebab, menurut Yusril, ada pasangan calon lain juga didukung oleh tokoh-tokoh besar yang berpengaruh namun tetap saja kalah.
“Bahwa petahana, atau calon yang didukung oleh petahana akan mendapatkan suara lebih dibanding calon lain? Bagaimana ahli dapat menerangkan kekalahan Megawati dengan SBY, dan pilpres 2024?” tanya Yusril.
