Saham Bali Towerindo Tbk Terus Terseok, Emiten yang Kabelnya Bikin Celaka

Para analis dan pialang di market memprediksi anjloknya harga saham tersebut dipicu sentimen negatif. PT Bali Towerindo Tbk terseret kasus kabel yang mencelakai pengendara motor seorang mahasiswa Unibraw bernama Sultan Rifat Alfatih di Jalan Antasari, Jakarta Selatan.

Sultan Rifat Alfatih Korban Kabel Menjuntai Milik PT Bali Towerindo Tbk yang menyebabkan Korban Alami Patah Leher dan Terancam Cacat Seumur Hidup Foto Ist

Jakarta, EDITOR.ID,- Pergerakan harga saham PT Bali Towerindo Sentra terus terkoreksi menuju tren negatif. Dalam tiga hari terakhir harga saham emiten berkode BALI ini terus merosot. Saham PT Bali Towerindo Sentra (BALI) pagi ini dibuka anjlok 0,64 persen ke level Rp 780 per lembar saham atau minus 5 poin dari harga penutupan market sehari sebelumnya Rp785.

Pada perdagangan hari Selasa (15/8/2023) saham Bali Towerindo Tbk dibuka pada harga Rp780 atau turun 0,64 persen dibanding dengan penutupan perdagangan hari sebelumnya. Sehari sebelumnya atau 14 Agustus 2023, saham emiten berkode BALI ini juga terkoreksi 2,48 persen dari pembukaan Rp805 anjlok ditutup jadi Rp785.

Harga Saham Bali Towerindo berturut-turut turun atau mengalami koreksi sebagai berikut :

Tabel Pergerakan Harga Saham PT Bali Towerindo Tbk Sumber Foto: Investing.com

Para analis dan pialang di market memprediksi anjloknya harga saham tersebut dipicu sentimen negatif. PT Bali Towerindo Tbk terseret kasus kabel yang mencelakai pengendara motor seorang mahasiswa Unibraw bernama Sultan Rifat Alfatih di Jalan Antasari, Jakarta Selatan.

Dan hingga kini pihak PT Bali Towerindo Tbk belum bertanggung jawab. Sejak kasus Sultan Rif’at viral, saham Bali Tower langsung ambles. Sejak dari dua pekan kemarin yakni dari 31 Juli 2023, Saham BALI terus merosot hinggake level Rp 880. Dan hingga pada perdagangan Selasa 15 Agustus 2023 pagi ini, Saham BALI masih terseok di level ke Rp780 per lembar saham.

Berdasarkan data RTI, sebelum ada kejadian kabel fiber optik, saham perusahaan pernah mencapai puncaknya Rp 900 pada bulan lalu.

Saham BALI dimiliki oleh PT Kharisma Cipta Towerindo sebagai pengendali dengan mengempit 59,70 persen. Selain itu, publik memegang 40,29 persen, dan seorang investor Robby Hermanto 0,001 persen.

Kronologi Kasus dan Hingga Kini BALI Belum Bertanggung Jawab

Hingga saat ini kasus BALI dan Sultan Ri’fat masih bergulir. Pasalnya kabel fiber optik BALI membuat korban terjatuh dari motor bahkan mengalami putus tulang tenggorokan.

Peristiwa itu terjadi pada 5 Januari 2023, tapi hingga saat ini Sultan masih harus menjalani perawatan akibat insiden tersebut. Ia masih kesulitan dalam makan, minum, hingga bernapas.
BALI mengakui pada 5 Januari 2023 pihaknya mendapat laporan terkait jaringan yang putus. Namun tidak ada informasi ada korban akibat kondisi tersebut.

“Pihak Bali Tower ini tahu ada kejadian pada tanggal 5 Januari itu terbatas pada tidak berfungsinya internet,” ujar kuasa hukum Bali Tower Maqdir Ismail saat konferensi pers di Hotel All Seasons, Jakarta Pusat, Kamis (3/8/2023) silam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: