Ponorogo Porak Poranda Disapu Angin Puting Beliung dan Hujan Ekstrim

Belasan Bangunan Berantakan Pohon Tumbang

Saat ini tim gabungan penanggulangan kebencanaan setempat, BPBD, TAGANA, Damkar, TNI, Polri, PMI, PLN, Bankom, relawan dan tenaga SAR lainnya tengah melakukan aktivitas darurat di lokasi kejadian. Foto Ist

Ponorogo, Jawa Timur, EDITOR.ID,- Badai angin puting beliung memporak porandakan dua desa di wilayah Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (26/1/2024) sore. Kawasan yang menjadi sasaran bencana tersebut adalah Desa Prayungan dan Desa Tugurejo, yang berbatasan dengan Kabupaten Trenggalek.

Angin puting beliung berputar-putar antara satu hingga 15 menit menyapu atap rumah warga hingga copot dan terbang. Kehadiran angin puting beliung membuat warga panik dan berhamburan menyelamatkan diri.

Belasan rumah milik warga rusak berantakan disapu terjangan angin kencang puting beliung dan hujan lebat. Bencana hidrometeorologi dilaporkan mengaduk-aduk wilayah Tenggara Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Jumat sore (26/1/2024).

Pihak BPBD Kabupaten Ponorogo yang langsung melakukan asesmen di lapangan, mencatat sebanyak 18 bangunan, 4 tiang listrik dan 12 tower wifi dalam kondisi carut marut.

Belasan bangunan yang hancur meliputi rumah warga, Kantor KUD, warung, bengkel, tempat usaha serta fasilitas umum berupa mushola. Pada umumnya kerusakan itu berwujud berantakannya pada sisi atap bangunan.


Saat ini tim gabungan penanggulangan kebencanaan setempat, BPBD, TAGANA, Damkar, TNI, Polri, PMI, PLN, Bankom, relawan dan tenaga SAR lainnya tengah melakukan aktivitas darurat di lokasi kejadian.

Sedangkan tiang listrik dan tower wifi yang melengkung menjorok ke ruas jalan, mengakibatkan arus lalu lintas di lokasi kejadian mengalami kemacetan mencapai 1 kilometer.

Dua warga di lokasi kejadian, Ibu Kartini dan Sugianto, kepada jurnalis menuturkan, sebelum akhirnya wilayahnya porak poranda, didahului hujan lebat. Tak lama, disusul angin kencang dari arah Utara ke Selatan.

“Awalnya hujan biasa tapi lebat. Lalu bercampur angin kencang sekali selama kurang lebih 15 menit. Saat itu banyak atap rumah atau apa saja berterbangan,” kata Ibu Kartini.

Sementara Sugianto menambahkan, dia sempat menyaksikan adanya angin kencang dan berputar-putar. Peristiwa itu sempat dia amati selama sekitar 1 menit, kemudian disusul warung dan atap rumah melayang-layang.

“Ya, saya memang sempat melihat itu ada angin kencang sekali sambil mutar-mutar. Lalu beberapa warung dan atap rumah lepas dan terbang,” sambung Sugianto.

Saat ini tim gabungan penanggulangan kebencanaan setempat, BPBD, TAGANA, Damkar, TNI, Polri, PMI, PLN, Bankom, relawan dan tenaga SAR lainnya tengah melakukan aktivitas darurat di lokasi kejadian.

Para petugas itu memprioritaskan penanganan para korban, dalam menata dan membersihkan perabotan rumah tangga yang berserakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: