Banten, EDITOR.ID,- Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Banten resmi menghentikan penanganan kasus konflik antar pengusaha atas nama pengusaha Andy Wibowo. Pasalnya, perkara tersebut berhasil diselesaikan secara damai setelah dilakukan mediasi Restorative Justice (Keadilan Restorative).
Restorative Justice ini dikeluarkan oleh Polda Banten setelah adanya perdamaian yang selanjutnya dilakukan pencabutan laporan yang dibuat oleh pelapor Wira Aditya terhadap terlapor Andy Wibowo.
Pelapor adalah Direktur PT. Inti Delta Kirana, sedangkan Andy Wibowo selaku Komisaris PT Inti Delta Kirana.
Menghentikan penyidikan terhadap Laporan Polisi : LP/B/513/X/2022/SPKT I.DITKRIMUM/Polda Banten, 24 Oktober 2022, dan pelapor Wira Aditya ST MM, terhitung mulai 31 Januari 2024 tersangka seorang Andy Wibowo, yang merupakan seorang pengusaha , ujar Kombes (Pol) Yudhis Wibisana, SIK, MH, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Banten.
Perdamaian melalui Restorative Justice antara Andy Wibowo dan Wira didampingi para penyidik di Ditreskrimum Polda Banten.
Restorative Justice atau Keadilan Restoratif adalah penyelesaian tindak pidana dengan melibatkan pelaku, korban, keluarga pelaku, keluarga korban, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat atau pemangku kepentingan bersama-sama mencari penyelesaian yang adil melalui perdamaian dengan melakukan pemulihan kembali pada keadaan semula.
Selain Restorative Justice, terdapat beberapa mekanisme dalam hukum untuk menghentikan perkara secara resmi atau legal seperti SP3 dan sidang Praperadilan.
Penghentian Penyidikan, berdasarkan rekomendasi hasil gelar perkara di ruang Gelar Ditreskrimum Polda Banten pada Selasa, 30 Januari 2024, di mana penyidik akan memberikan kepastian hukum terhadap penyelesaian suatu perkara melalui restorative justice dan selanjutnya diterbitkan Surat Penghentian Penyidikan Perkara(SP3) melalui ketentuan yang berlaku dalam hal menghentikan perkara.
Mengingat, di antaranya, laporan hasil gelar perkara tertanggal 30 Januari 2024 terhadap Laporan Polisi: LP/B/513/X/2022/SPKT I.DITKRIMUM/POLDABANTEN, tanggal 24 Oktober 2022 : Surat Perintah Penghentian Penyidikan Nomor SP2Sdik/149a/1/ 2024/Ditreskrimum, tanggal 31 Januari 2024.
Memperhatikan, hasil gelar perkara tertanggal 30 Januari 2024 terhadap laporan polisi : LP/B/513/X/2022/SPKT I.DITKRIMUM/Polda Banten, tanggal 24 Oktober 2022; tentang tindak pidana Penggelapan sebagaimana dimaksud dalam pasal 372 KUHP.
Memberitahukan penyelidikan penyidikan kepada pelapor dan tersangka serta pihak-pihak terkait.