Philep Pantouw Saksi Sejarah Permesta, Selalu Panjang Umur Bimbing Anak Cucu

Lanjut pengusaha sukses tersebut, "Doa kami setiap malam (di hutan) semoga esok hidup kita masih ada," tutur Tole Malesung yang selalu bangga dengan keMinahasaannya.

Philep Pantouw atau ILe bersama istri dan anak mantu

Jakarta, EDITOR.ID,- Rasa syukur, ceria dan bahagia sangat terasa dalam keluarga besar Philep Paulus Pantouw, Senin malam, 16 Oktober 2023. Tepat hari itu, ILe -panggilan akrab Philep- berulang tahun ke77.

Perayaan HUT ILe tersebut bersamaan dengan peringatan hari jadi anaknya, Tommy Pantouw dan sang ponakan Kolonel Infanteri Fanny Pantouw.

Sang suami, ayah lima laki-laki serta opa dari sembilan cucu itu sangat bersyukur diberi umur yang lumayan panjang.

ILe pun mengundang sabak saudara serta kawan karibnya santap kasih di restoran Wiro Sableng Garden di kawasan Kelapa Gading, Jakarta.

Dalam suasana riang gembira dan ceria, ILe bersaksi tentang perjalanan hidupnya.

“Hidup saya penuh dengan dinamika yang sangat luar biasa. Sejak usia belasan tahun sempat merasakan pahitnya hidup,” katanya.

Tuturan episode kehidupan politisi senior ini, membuka tabir lika-liku semasa peristiwa Permesta di Sulawesi tahun 1958-1960.

ILe yang pernah menjadi Ketua Panwaslu di Sulawesi Utara itu bertutur tentang kasih Tuhan sehingga boleh umur panjang hingga 2023 ini.

“(Sewaktu Permesta 1958-1960) setiap malam kami mendengar suara mortir dan tembakan senjata api. Suasana mencekam di Tanah Minahasa waktu itu,” ujarnya.

Lanjut pengusaha sukses tersebut, “Doa kami setiap malam (di hutan) semoga esok hidup kita masih ada,” tutur Tole Malesung yang selalu bangga dengan keMinahasaannya.


Philep Pantouw bersama lima anaknya (Roy, Tommy, Rommy, Rio dan Denny) serta ponakan Kol Inf. Fanny Pantouw

Sebagai manusia biasa, ILe selalu berserah prihal kehidupan pribadi dan keluarganya kepada sang khalik. Tuhan Maha Pencipta.

Resep hidupnya yang selalu sehat dan penuh ceria, ungkapnya, yaitu terus menerus menjaga persahabatan, silahturahmi dengan semua orang.

“Mereka yang memusuhi kita sekalipun hendaknya dibina hubungan baik. Dengan demikian tidak ada rasa dendam dengan sesama,” nasehatnya.

ILe memang terkenal sebagai sosok yang bicara apa adanya, terkadang berbeda pandangan yang cukup tajam dengan yang lain. Banyak yang suka tetapi ada juga yang tak senang. “Itulah hidup dan kehidupan. Dan biasa tokh itu,” katanya.

Tokoh ini sangat erat hubungannya dengan para mantan gubernur di Sulawesi Utara.

Bersama Gubernur GH Mantik, Gubernur CJ Rantung hingga Gubernur Sinyo Harry Sarundajang hingga Gubernur Olly Dondokambey, ILe suka memberi masukan, saran dan kritik. Tujuannya demi kebaikan Sulawesi Utara.

Dia juga dekat dengan para elit Gorontalo di Jakarta maupun daerah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: