“Kalau saja Louise meninggalkan karirnya sebagai peneliti BRIN. Mungkin ia bakal menjadi penyanyi kondang,” ujar Duta Besar Prayono.
Sementara Anis menjadi “komandan” dalam line dance alumni FISIP-UI Angkatan ‘78. goyangannya mampu menggerakkan hadirin untuk melantai. “Luar biasa Anis. Dia masih lincah dan menawan kendati usianya sudah ‘kepala enam’,” komentar Maya Damayanti, sosok wirausaha yang masih menawan penampilannya.
Sosok peneliti juga ada seperti sosiolog Rachmi Syafei. Ada Irma Sipahutar, Carolina, dan Iwana Frederica yang masih rajin melakukan berbagai kegiatan riset sosial dalam usaha nirlaba.
“Mereka – Rachmi, Irma, Carolina, dan Wana – adalah sosok yang masih melakukan pengabdian kepada masyarakat, tanpa lelah dan tanpa pamrih,” tutur Widyastio – yang juga dikenal sebagai aktivis sosial.
Sementara alumni FISIP-UI Angkatan ‘78 yang berkecimpung di dunia Pendidikan, selain Otho Hernowo Hadi, juga ada sosok seperti Mani Festati Broto (dosen di Universitas Terbuka yang mendapatkan gelar Ph.D dari The Australian National University/ANU, Canberra di Australia).
Kemudian Asri Hadi dosen IPDN juga menjadi dosen tamu di Sespim polri dan sesko AL. Asri Hadi meraih gelar magister Master of art/MA dari Monash University di Melbourne, Australia. Setelah pensiun, Buyung (panggilan akrabnya) masih sering diminta menjadi narasumber dan moderator di berbagai kegiatan seminar dan lokakarya.
Tak ketinggalan Dr. Susi Nata yang masih aktif sebagai dosen di Universitas Bunda Mulia, Serpong, Tangerang Selatan.
Ada Rasti, yang menjadi guru. Ada Hendra Sutedjo yang mengelola SMAK Bidang Teknologi Informasi.
Juga Ahmed Kurnia, atau bisa dipanggil Oetoen, dosen di LSPR Communication and Business Institute terlihat di antara kerumunan hadirin.
“Mereka adalah para pendidik dan pengajar yang menyiapkan generasi masa depan yang akan memimpin Indonesia,” ujar Suryo Adi Prasetyo, mantan pengurus PB Perbasasi, induk organisasi olahraga base ball dan soft ball amatir di Indonesia.
Di masa mudanya, Suryo adalah atlet soft ball dan kemudian melanjutkan menjadi pengurus dan pernah menjabat sebagai Pembina PB Perbasasi periode 2008-2012. Ia kerap dipercaya membawa tim nasional berlaga di kancah internasional.
Selain dosen, Oetoen juga masih aktif sebagai wartawan, seperti halnya sosok yang kondang sebagai penulis produktif Bunga Putut Tri Husodo. Tulisan Bunga, yang dikenal sangat kritis dan tajam – tapi enak dibaca – bisa dinikmati di berbagai media sosial dan masih menjadi kolumnis di berbagai media daring.