Persahabatan yang Tak Lekang oleh Waktu, Perbedaan Profesi, dan Pilihan Politik

Lirik lagu “Kemesraan” sepertinya tak pernah basi dan tak pernah lekang. Seperti halnya persahabatan di kalangan Alumni FISIP-UI Angkatan ’78.

Reuni Alumni UI 78 di Pondok Indah. Keluarga Besar FISIP Universitas Indonesia Angkatan 1978 Makin Harmonis dan Makin Mesra

Kehadiran Sukma Irawan ternyata juga ikut menghangatkan suasana. Ia menyanyikan lagu-lagu nostalgia dengan suaranya yang renyah dan sedap didengar. Di masa mudanya, Iwan (begitu panggilannya) dikenal jago main sepakbola dan pernah tergabung di klub MBFA yang home base nya di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Ia sempat melanjutkan karir sepakbolanya sebagai pemain sayap di Klub Indonesia Muda, tapi tidak berlangsung lama. Pensiunan pejabat teras di Sekneg itu kini masih aktif sebagai konsultan pengelola Gelora Bung Karno.

Juga hadir Tungga Dewa, yang dikenal sebagai pakar enerji minyak bumi dan banyak memberikan kontribusi pemikiran sebagai konsultan di level nasional dan internasional dalam bentuk kajian yang bersifat akademik.

Selain punya pemikiran yang akademik, Tungga ternyata juga pernah sebagai praktisi yang berkiprah di perusahaan minyak multinasional.

Kelihatan Lita Mardjuni – dan masih terlihat enerjik – pernah menjadi eksekutif di perusahaan multinasional Nestle. Patricia Medina, yang masih aktif di dunia event organizer.

Tini Soegih Harto tuan rumah acara halal bihalal fisip UI 78 (yang tidak pakai hijab)

Tampak Nuzirwan Jazir, aktivis berlatar belakang keuangan yang banyak membantu warga yang kurang mampu ekonominya.

Serta Yoyo Hindarto yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kesibukan berbagi ilmu dan pengetahuan dalam bentuk tausyiah di berbagi tempat. Ada pula Christoffel Malau, yang kini dikenal sebagai pakar hukum korporat dan banyak menyelesaikan kasus-kasus hukum “kelas berat”.

Sementara Sugeng Wisnu Broto kini bergelut dalam usaha peternakan bebek di Bekasi Utara. “Lumayan prospeknya. Masyarakat kita selain gemar makan ayam, juga suka dengan daging bebek dan telur bebek,” katanya, sambil terkekeh. Maklum, usahanya terus semakin maju dan menunjukan prospek besar mendatangkan profit.

Tak ketinggalan ada Bambang Budhiman, kini wirausaha yang sukses dan tak pernah melupakan kegiatan sosial. “Jangan pernah ketinggalan untuk terus berbagi,’’ tutur Bimbim panggilan akrabnya.

Juga ada Jurzal yang ahli keuangan -ketika kuliah di FISIP-UI ia juga berbarengan kuliah di Sekolah Tinggi Keuangan/STAN. “Otaknya memang encer,” komentar Patricia.

Tak heran, kalau Jurzal hingga kini masih kerap diminta bantuannya sebagai konsultan keuangan di berbagai lembaga pemerintah dan swasta.

Di jajaran peneliti ada dua tokoh dari lembaga BRIN, yaitu Louise Hutauruk dan Anis Kemal Dermawan. Kendati punya predikat sebagai peneliti, namun kedua tokoh tersebut juga menguasai panggung. Louise masih memiliki suara emas yang menghibur para hadirin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: