Mengantisipasi dampak pandemi COVID-19 dikaitkan dengan ketahanan ekonomi nasional yang harus tetap terjaga, sungguh menarik pemikiran Wakil Menteri Perdagangan, Dr. Jerry Sambuaga yg disampaikan dalam Webinar Akhir Tahun Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Disampaikannya, bahwa dalam iklim COVID-19 saat ini, sekurang-kurangnya ditandai dengan tiga hal, yakni perubahan pola konsumsi masyarakat yang didominasi oleh meningkatnya kebutuhan pangan, bukan non-pangan. Konsumsi untuk sektor kesehatan dan pendidikan juga meningkat. Disisi lain hotel, transportasi serta Restoran mengalami penurunan, bersamaan dengan itu persepsi masyarakat akan kualitas produk juga meningkat, terutama demi keamanan kesehatan.
Sebenarnya potensi ekonomi digital Indonesia menurut sumber e-Conomy SEA (2020) cukup menjanjikan. Dari data yang ada, Indonesia menjadi kontributor ekonomi berbasis internet terbesar dan tercepat di Asia Tenggara dengan nilai 40 miliar dollar dan pertumbuhan setiap tahun 49%. Sedangkan pada tahun 2025, ekonomi internet Indonesia diproyeksi mencapai 133 miliar yg didorong oleh sektor e-commerce dan online travel. Ini semua merupakan tantangan besar untuk menrekonstruksi agar ekonomi nasional tidak lagi didominasi industri minyak dan pertambangan. Yang implikasi lainnya, menyebabkan ekonomi Indonesia dikuasai oleh minoritas massa rakyat.
Itulah sebabnya, adaptasi teknologi melalui “transformasi digital†sangat strategis disosialisasikan kepada mayoritas masyarakat pelaku usaha diberbagai bidang. ASN juga perlu turut aktif dan bertanggungjawab atas terciptanya kondisi agar peningkatan penggunaan internet, sosial media, oleh pelaku usaha sampai tingkat terendah/terbawah menjadi tradisi bisnis baru. Juga aplikasi khusus atau platform digital untuk mengantisipasi perubahan perilaku konsumen baik domestik maupun global akibat terjadinya perubahan yg pasti akan terus menerus. Khususnya saat ini tatkala masyarakat memasuki era dan kebiasaan baru dalam mengantisipasi Pandemi COVID-19.
Kader Bangsa yang diperlukan tampil saat ini, harus memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang manajemen pemerintahan, politik dan pengelolaan, harus mampu mengorganisir dan menggerakkan masyarakat. Termasuk para pelaku usaha pada level atas sampai level terbawah guna bersiap-siap menerima dan memanfaatkan lahirnya era ekonomi digital untuk antisipasi perubahan global, khususnya dampak pandemi COVID-19. Sehingga mampu meraih kemajuan ekonomi serta kesejahteraan mayoritas massa-rakyat.