Pemerintah Tak Jadi Beli Jet Tempur Canggih Mirage 2000-5 Eks AU Qatar

Indonesia menandatangani kesepakatan dengan sebuah unit perusahaan pertahanan Ceko, Czechoslovak Group (CSG), untuk membeli 12 jet tempur Mirage 2000-5 pada Januari 2023, senilai 733 juta euro, setara dengan $801,68 juta, atau Rp1,2 triliun. Hal ini disampaikan Kementerian Pertahanan pada tahun lalu.

Jet Tempur Super Canggih Mirage 2000 Generasi Lima

Jakarta, EDITOR.ID,- TNI Angkatan Udara tak jadi menggunakan jet tempur super canggih Dassault-Mirage 2000-5 bekas armada Angkatan Udara Qatar. Pasalnya, pemerintah menunda rencana pembelian 12 pesawat yang mampu mengangkut segala jenis peluru kendali tersebut.

Juru bicara Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto yakni Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan alasan penundaan pembelian pesawat tempur tersebut karena terbatasnya kemampuan fiskal negara.

“Disepakati pemerintah dalam hal ini Kemenkeu, Kemenhan. Pak Menhan, menunda pembelian Pesawat Mirage 2000-5 ini, kenapa? karena kapasitas fiskal kita untuk sementara ini belum bisa mendukung pembelian Mirage 2000-5 jadi ada penundaan,” kata Dahnil, Rabu (3/1/2024) malam.

Dahnil menjelaskan sebagai gantinya saat ini militer Indonesia akan memesan retrofit atau peningkatan kemampuan untuk pesawat Sukhoi dan F-16 yang dimiliki, sambil menunggu kedatangan pesawat Dassault Rafale yang dipesan.

“Artinya Pesawat Sukhoi kita kemudian Pesawat F-16 itu, bahasa awamnya diperbaiki. Supaya kemudian mengisi kekosongan pertahanan udara kita selama menunggu Rafel yang kita pesan,” ucap dia.

Diberitakan sebelumnya, Prabowo menjelaskan rencana pembelian pesawat bekas itu untuk mengisi kekosongan pesawat tempur TNI AU sebelum pesawat baru, Rafale, yang dibeli dari Prancis, datang ke Tanah Air.

Untuk mengisi gap selama rentang waktu tersebut, lanjut Prabowo, pesawat yang dinilai potensial ialah Mirage 2000-5. Dia mengaku bersyukur berhasil mengakuisisi jet tempur asal Qatar ini meskipun barang bekas.

Dalam hal ini Indonesia menandatangani kesepakatan dengan sebuah unit perusahaan pertahanan Ceko, Czechoslovak Group (CSG), untuk membeli 12 jet tempur Mirage 2000-5 pada Januari 2023, senilai 733 juta euro, setara dengan $801,68 juta, atau Rp1,2 triliun. Hal ini disampaikan Kementerian Pertahanan pada tahun lalu.

“Iya saya sudah jawab pada kesempatan-kesempatan yang lain, jadi, Rafale pesawat teknologi Prancis generasi 4,5 ya. Kita sudah pesan dan yang pertama akan datang itu 36 bulan lagi, yang pertama. Dan sesudah itu, satu, satu, satu, satu. Mungkin skuadron pertama akan siap operasional kira-kira 4 tahun lagi ya, 48 bulan lagi skuadron pertama. Dari sekarang sampai 4 tahun, kita butuh suatu kekuatan militer. Nah itu lah maksudnya kita mencari pesawat fighter interim yang bisa segera kita gunakan,” kata Prabowo usai Joy Flight Super Hercules C-130J di Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis (6/7/2023).

Pesawat tempur bekas ini akan dikirim dalam waktu 24 bulan setelah kesepakatan ditandatangani, dan akan digunakan sementara Indonesia menunggu kedatangan 42 jet tempur Rafale yang telah dibeli Jakarta pada tahun 2022 dengan harga US$8,1 miliar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: