Pak Ical Buka Rahasia Bagaimana Cara Jokowi Atau Gibran Bisa Pimpin Golkar

Tapi Ical tidak menutup peluang bagi Jokowi atau Gibran untuk memimpin Partai Golkar. Hanya saja ada beberapa strategi yang harus dilakukan jika ingin menembus kesana.

Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie Foto Instagram @AburizalBakrie

Jakarta, EDITOR.ID,- Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie menyatakan agak sulit Presiden Joko Widodo atau Gibran Rakabuming Raka bisa menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Karena untuk memimpin partai beringin ada sejumlah syarat-syarat yang harus dilalui oleh siapapun yang ingin menjadi calon Ketum Golkar.

Pernyataan Pak Ical, sapaan akrab Aburizal Bakrie ini merespon beredarnya isu Presiden Jokowi dan calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka saat ini dikabarkan masuk ke Partai Golkar. Bahkan, belakangan mencuat kabar santer jika Jokowi atau Gibran disebut bisa menjadi Ketua Umum (Ketum) Golkar.

Tapi Ical tidak menutup peluang bagi Jokowi atau Gibran untuk memimpin Partai Golkar. Hanya saja ada beberapa strategi yang harus dilakukan jika ingin menembus kesana.

Ical kemudian membuka rahasia trik dan strateginya, bagaimana agar Jokowi atau Gibran bisa berpeluang memimpin partai Golkar

Menurut bos Bakrie Grup ini, pertama, Jokowi atau Gibran dapat bergabung menjadi kader Golkar.

Namun, kata Ical, meski sudah menjadi kader Partai Golkar tidak serta merta Jokowi atau Gibran otomatis jadi ketua umumnya. Golkar punya AD/ART atau aturan internal partai yang mengatur syarat jadi ketua umum.

“Kalau (jadi) ketum itu ada aturannya. (Harus kaderisasi selama lima tahun) ya dong. Namanya juga organisasi,” kata Ical di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (15/2/2024).

Cara Pertama: Jika Semua Pengurus Propinsi Mengajukan Nama Jokowi atau Gibran

Ical menyebut ada jalan lain bagi Jokowi dan Gibran untuk menduduki kursi tertinggi di Golkar. Cara pertama agar bisa berpeluang memimpin partai Golkar. Pertama, jika pengurus DPD Golkar di semua provinsi menginginkan Jokowi atau Gibran jadi ketua umumnya.

Cara Kedua: Mengubah AD/ART Partai

Cara yang kedua menurut Ical adalah dengan mengubah aturan AD/ART di internal partai. Ical berpandangan perubahan AD/ART itu mungkin saja dilakukan. Perubahan AD/ART harus mendapat persetujuan dari pengurus Golkar dari semua provinsi di Indonesia.

“(Ubah AD/ART untuk Jokowi atau Gibran jadi ketua umum Golkar) ya mungkin saja kalau mau. Kalau seluruh (pengurus Golkar) di seluruh daerah mau, ya mau,” kata Ical.

Cara Terakhir: Ikut Kaderisasi Selama Lima Tahun

Ical mengatakan jika tidak dapat melalui jalan itu, Jokowi atau Gibran masih berpeluang jadi Ketua Golkar. Jalan terakhir yang dapat dilalui adalah kaderisasi selama lima tahun, seperti kader Golkar lainnya.

Ahmad Doli Kurnia: Jokowi Jabat Presiden Menaungi Semua Partai

Ahmad Doli Kurnia Tandjung, Wakil Ketua Umum DPP Golkar, mengatakan Jokowi belum dapat bergabung jadi kader atau pemimpin partai koalisinya. Jokowi masih menjabat presiden yang seharusnya menjadi pimpinan tertinggi semua partai di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: