Pengakuan datang dari Raja Swedia, Raja Carl XVI Gustaf. Penguasa negeri Goliath Eropa ini mengakui Bandung adalah kota yang menerapkan smart city dengan canggih. Sistem perkotaannya yang terintegrasi. Dari masalah transportasi, energi dan waste management, semua jadi satu.
Prestasi segudang yang dimiliki Ridwan Kamil tak hanya sampai disitu. Ia merupakan salah satu Kepala Daerah yang memiliki ide dan gagasan membangun infrastruktur, sarana layanan publik tanpa membebani APBD.
Lho kok bisa? Ya, Kang Emil memiliki konsep kerjasama kemitraan KSO dengan pihak swasta untuk membangun daerah. Konsep ini sangat strategis dalam upaya memajukan dan membangun daerah dalam rangka percepatan mengejar ketertinggalan.
Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat 4 Oktober 1971 ini merupakan satu-satunya Kepala Daerah yang melek teknologi.
Bahkan suami dari Atalia Praratya Kamil ini merupakan salah satu kepala daerah yang melek media sosial. Kang Emil aktif di sejumlah jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.
Ridwan Kamil termasuk kepala daerah yang sangat aktif menyampaikan kebijakan dan hasil pembangunannya kepada rakyat melalui akun media sosialnya. Hal itu terlihat dalam setiap pembaruan informasi di akun pribadinya di beberapa situs jejaring sosial.
Posting-an Ridwan Kamil di media sosial berwarna dan cair. Dia menginformasikan kebijakan pemerintahan daearah yang dipimpinnya, menginformasikan layanan publik, melayani pengaduan warga, tetapi juga melempar posting-an yang ringan. Dan terkadang dengan bahasa bercanda.
Semasa memimpin Kota Bandung, Ridwan Kamil tahu betul potensi bisnis di daerahnya. Kreativitas anak-anak mudanya jangan ditanya. Itulah kenapa dirinya memfokuskan diri pada pengembangan bisnis dan ekonomi kreatif.
“Karena sudah terbukti. Dengan industri kreatif, beberapa komunitas di Bandung bisa mandiri dan multiplier effect-nya sangat signifikan bagi lingkungan sekitarnya,†kata Ridwan beberapa waktu silam.
Membangun Bandung Teknopolis adalah lompatan besar sekaligus awal membangun Bandung menjadi lebih masyhur di kemudian hari. Ia ingin Bandung menjadi satu dari 10 kota berbasis inovasi sesuai keinginan Presiden Joko Widodo.
Bandung Teknopolis, yang sudah siap dibangun oleh 8 pengembang mayoritas lokal ini, nantinya akan menjadi pusat berkumpulnya para inovator muda yang bisa saling memberi inspirasi.
Kang Emil punya impian Bandung Teknopolis akan seperti Silicon Valley, kawasan pusat industri teknologi di Amerika Serikat. Di sanalah, dihasilkan industri teknologi informasi terbesar di dunia. Dengan begitu, Bandung Teknopolis mampu memberi warna yakni kota berbasis inovasi.