Di kelas, Pak Muchlis punya kekhasan mengajar. Ia menguasai teori kebijakan di level langitan. Tak semua mampu mencerna di tengah ayunan suaranya yang puitis. Hanya mereka yang sungguh-sungguh yang mampu menangkap esensi dari perspektif ilmunya. Muchlis Hamdi punya kelebihan disitu. Kemampuan mengabstraksi teori sejauh yang Ia dalami.
Dalam pengalaman kerja, saya tak jarang bersentuhan dengan beliau. Berselancar diberbagai daerah. Menikmati panen raya otonomi. Menyelesaikan pemekaran Buton Utara hingga ke pedalaman Sekadau. Saya belajar banyak pada beliau, bukan semata soal keluasan kognisi, juga kekayaan afeksi dalam tiap kali menghadapi masalah. Beliau aktor dalam banyak perancangan regulasi.
Ketika Ryaas di tunjuk sebagai ketua tim recovery pasca kasus Wahyu Hidayat, Ia di tanya siapa saja yang bisa dilibatkan. Pak Muchlis memanggil saya untuk bergabung selain Hyro, James, Ramses, dan Simao. Sebulan penuh kami kerja siang malam menyiapkan bahan untuk diputuskan Presiden SBY. Hasilnya almamater tak jadi bubar, walau diregionalisasi.
Penataan kampus selanjutnya di pimpin oleh tim recovery jilid dua. Pak Muchlis aktif menyatukan dua kultur organisasi pendidikan itu. Kami studi banding ke Belanda dan Belgia. Tim itu berkali-kali rapat maraton. Merapikan kurikulum usai evaluasi yang di dukung World Bank. Semua upaya itu tak sia-sia. Kampus selamat, walau dihantam krisis berikutnya, Clift Muntu.
Dalam posisinya sebagai mantan Warek Bidang Akademik di IIP dan STPDN, Direktur Pasca, hingga Staf Khusus Bidang Pemerintahan di Kemendagri, Muchlis Hamdi tetaplah dengan sikapnya yang sederhana, kalem, dan rendah hati.
Semasa sekolah Ia pernah menjadi Praja terbaik di APDN Kalbar. Menyelesaikan master dan doktoral bidang public policy di Pittsburg Amerika Serikat.
Hari ini, menanti kelahirannya di awal April, beliau mengakhiri pengabdian lewat orasi kebijakan publik, keberlanjutan pemerintahan yang amanah. Ia genap berusia 70 tahun. Walau begitu, Pak Muchlis tetap awet.
Ia memang berperawakan kecil hingga tak tampak berusia boros. Pak Muchlis cermin akan kedalaman ilmu, juga sosok penuh inspirasi untuk penjagaan idealisme seorang akademisi.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama : Prof. Muchlis Hamdi, MPA, Ph.D
2. Tempat/Tanggal Lahir: Sentebang, Kalbar/22 Maret 1954