“Iya dulu saya sama istri hobi touring. Tapi untuk anak anak dan SFA kami mengurangi ego kami, ” tuturnya.
Alasan menyentuh juga terucap ketika disinggung soal motif lain wahyudi mendirikan SFA. Yaitu ingin membantu anak-anak bangsa yang punya potensi menjadi pemain profesional.
” Menurut kami bagaimana kalau anak anak berbakat ini tidak ada yg menghantarkan kejalur yg tepat untuk meraih prestasi dan seterusnya ke jenjang profesional ” bebernya.
Disamping ramah ketika bicara soal sepak bola Wahyudi selalu ada semangat yang tertangkap. Ia, menyadari saat ini sepakbola sudah menjadi industri dan bisa membantu meningkatkan derajat seseorang.
“Sepak bola ini industri yang menjanjikan secara ekonomi. Siapapun bisa hidup dan berkembang di sepakbola. Jadi melalui academy saya ingin membantu anak-anak bangsa, minimal yang sudah bergabung di SFA jadi pemain profesional, ” ujarnya menegaskan.
Niatnya yang teguh menjadi jurus ampuh wahyudi bersama istri melewati tantangan demi tantangan hingga SFA yang didirikan 2021 berkembang pesat dan berhasil menyabet berbagai prestasi.
Tak heran kendati belum lama berdiri SFA sudah meraih puluhan prestasi. Puncaknya salah satu siswa didik SFA dua kali bermain di turnamen sepak bola remaja berkelas dunia, yaitu Gothia Cup di Swedia.
Sebagai informasi Gothia Cup melahirkan banyak pemain besar dunia. Salah satunya Zlatan Ibrahimovic.
Meski telah memiliki manajemen, wahyudi bersama istri sangat telaten memantau perkembangan siswa didik.
Hal tersebut dilakukan karena keduanya ingin mencetak siswa didik yang tak hanya berprestasi tapi mempunyai kepribadian dan ahlak yang baik.
” Ini tidak melulu soal fisik, kita membangun sikap mental ke anak-anak , kita tanamkan tidak boleh gampang berpuas diri, tidak sombong, adab kepada teman, kawan maupun lawan, pelatih saat di lapangan, ” bebernya.
Dimata wahyudi percuma jika siswa didik punya skill bagus namun tidak dibarengi dengan ahlak yang baik.
” Makanya kita ingin siswa didik SFA suatu saat namanya besar tapi tetap berakhlakul kharimah,” tuturnya.
Untuk itu selain gemblengan fisik dan tehnik sepak bola, SFA mengadakan pengajian rutin dan pelibatan ustadz dengan tujuan siswa didik memiliki mental sportif, rendah hati dan penuh adab.
Salah satu pemain didikan Sukabumi Football Academy atau SFA mampu mewakili Indonesia berlaga di ajang Gothia Cup Swedia U-12.
Razlya Putra Setiawan merupakan salah satu dari 15 pemain tim Indonesia Junior Soccer League (ISJL) yang sudah bertanding pada pesta sepak bola usia dini Gothia Cup 2022 pada 17 hingga 23 Juli 2022, lalu.