EDITOR.ID ? Depok, Bangsa Indonesia memiliki pandangan yang positif terhadap keragaman suku bangsa, bahasa, budaya, dan agama. Keragaman adalah bagian dari natural laws dalam ciptaan-Nya
Hal ini disampaikan oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, pada kuliah umum bertajuk ?Merajut Toleransi Bangsa Indonesia? yang dilaksanakan secara daring kepada lebih kurang 8000 mahasiswa Universitas Indonesia (UI).
Kuliah umum itu merupakan bagian dari serangkaian kegiatan acara KAMABA PKKMB UI 2021 guna memperkenalkan tradisi dan budaya akademik yang ada di kampus.
?Keragaman terjadi atas kehendak Yang Maha Kuasa dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari ke-Indonesia-an kita. Di balik keragaman tersebut terdapat banyak hikmah yang perlu dipahami dan diambil manfaatnya oleh manusia,? ujar Yaqut Kholil.
Sebagai agen kerukunan dan moderasi beragama, Yaqut berharap mahasiswa mampu memberi keteladanan untuk selalu bertindak adil dan seimbang dalam banyak hal. Mahasiswa sebagai bagian dari generasi milenial juga diharapkan menjadi penjaga utama nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah hidup bagi bangsa untuk tetap bersatu dalam meraih kemajuan.
?Jadilah mahasiswa UI yang kreatif, inovatif, produktif, dan berkarakter. Kreatif, dicirikan dengan pribadi yang berpikir out of the box dengan karya-karya yang bermanfaat bagi masa depan bangsa. Inovatif, dicirikan dengan kemampuan bereksperimen yang berdimensi kebaruan dengan menghasilkan karya unggul bagi peradaban. Produktif adalah mahasiswa yang menyukai belajar dan menghasilkan ide-ide segar untuk masa depan. Berkarakter diartikan memiliki jati diri dan berakhlak mulia. Mahasiswa yang penuh kejujuran, integritas, respek, sayang, kerja keras, dan setia dalam mengamalkan nilai-nilai agama,? ujarnya.
Kuliah umum tersebut juga menghadirkan enam tokoh lintas agama yang memperjuangkan kerukunan beragama yakni Prof. Dr. Abdul Mukti, M.Ed. (Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah), Romo Dr. Andang L. Binawan, SJ (tokoh umat kristiani katolik), Pendeta Jimmy Sormin, Astono Chandra Dana (Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia), Bikkhu Dhammasubho Mahathera, dan Budi Santoso Tanuwibowo (tokoh yang mewakili keyakinan konghuchu). Kuliah umum tersebut dimoderatori oleh Dr. Ngatawi Al-Zastrow (Kepala Makara Art Center UI).
Dalam kesempatan tersebut, Budi Santoso menyampaikan bagaimana menyikapi dan menyaring akses informasi yang berlebih. Menurutnya, bekal-bekal wisdom dari seluruh agama menjadi alat penyaring yang efektif. Ia memaparkan bahwa dengan pendirian rumah ibadah seluruh agama di Universitas, dapat membangun kesadaran atas keberagaman di Indonesia.