EDITOR.ID, BANDUNG – Hari Pramuka ke 62 tahun 2023, diperingati dengan beragam macam kegiatan Kepramukaan.
Ada yang berbeda dari kegiatan Pramuka pada umumnya, kegiatan Pramuka di tempat satu ini dilakukan di dalam penjara.
Kegiatan Kepramukaan di dalam penjara, diperuntukkan bagi narapidana yang menjalani masa tahanan dan ikut kegiatan pembinaan di bidang Kepramukaan.
Seperti yang dilakukan oleh narapidana di Lapas Kelas II A Banceuy Bandung, dimana anggota Pramuka di penjara ini berusia diatas 20 tahun.
Kegiatan Kepramukaan di dalam penjara, diaplikasikan sama seperti halnya Pramuka yang dijalani pelajar dari SD hingga Perguruan Tinggi.
Bedanya, didalam Lapas untuk kegiatan Pramuka difokuskan kepada pembinaan bagi bekal para narapidana saat bebas nanti.
Salah satu pembina Kepramukaan di Lapas, dijabat oleh seorang Napi yang tengah menjalani kasus asusila.
Pembina pramuka tersebut, saat sebelum dipenjara pernah menjadi pembina pramuka di tingkat SD dan SMP.
Dede Hendi Suwandi, pria berusia 44 tahun ini menjadi pembina pramuka di Lapas Kelas II A Banceuy.
Dibawah bimbingan Kalapas Kelas II A Banceuy, Heri Kusrita, Dede bersama 22 anggota Pramuka Pangkalan Lapas Banceuy mengaplikasikan ilmu Kepramukaan bagi bekal bebas nanti.
“Ada suka dukanya, sukanya ya saya dulu sebelum ditahan itu pembina pramuka di SD dan SMP di kabupaten Sukabumi, sekarang pas ditahan pembina pramuka lagi. Dukanya memang kegiatan pramuka di dalam penjara ya banyak disini karena ini kan pembinaan sifatnya, ” jelas Dede, ditemui di Lapas Kelas II Banceuy, Senin 14 Agustus 2023 saat peringatan hari Pramuka.
Dede mengakui bahwa sarana pra sarana yang ada di lapas untuk kegiatan pramuka masih kurang, namun bukan menjadi penghalang.
“Ya ga kaya waktu diluar, tapi tetap kami bisa mengaplikasikan ilmu kepanduan, seperti tali temali, simpul, pembuatan tiang bendera dan semaphore, ” jelasnya.
Dede yang dihukum 14 tahun karena kasus asusila terhadap anak ini, sudah menjalani hukuman selama 7,5 tahun.
“Sudah 7,5 tahun ditahan, di Banceuy ini sejak 2018 lalu dan langsung ditunjuk jadi pembina pramuka, ” jelasnya.
Prestasi pramuka Lapas Kelas II A Banceuy sendiri, menurut Dede pernah menjadi juara 2 se Bandung Raya saat pertemuan pramuka antar Rutan Lapas.
Terpisah Kalapas Kelas II A Banceuy, Heri Kusrita menjelaskan bahwa kegiatan Pramuka di Lapas sebagai bentuk pembinaan bagi warga binaan yang menjalani hukuman pidana.
“Sifatnya pembinaan, memang banyak kekurangan. Namun bukan berarti jadi halangan untuk mengaplikasikan pramuka kepada para napi, ” jelasnya.