Mahasiswa Puji Fungsionaris PDIP yang Lebih Memilih datang ke Diskusi Antikorupsi Dibandingkan Kampanye

EDITOR.ID, BANDUNG – Sejumlah mahasiswa memuji fungsionaris PDIP Abdy Yuhana datang ke acata diskusi antikorupsi, dibandingkan kampanye untuk dirinya sebagai caleg partai.

Hidayat, seorang mahasiswa yang mengikuti kegiatan Diskusi Publik dengan tema Membangun Generasi Antikorupsi untuk Indonesia Emas yang diselengarakan Kaukus Jurnalis untuk Demokrasi, Rabu (31/1) siang, salut dengan kehadiran salah satu politisi dari partai PDIP, Abdy Yuhana yang menyempatkan hadir dalam kegiatan diskusi.

“Mencirikan jika dia tidak egois. Tetapi lebih memilih bagaimana memikirkan bangsa terkait mencetak generasi antikorupsi,” ungkap Hidayat, seorang mahasiswa disela acara Diskusi Membangun Generasi Antikorupsi untuk Indonesia Emas yang diselengarakan Kaukus Jurnalis untuk Demokrasi, Rabu (31/1).

Hal serupa dikatakan Gungun, mahasiswa lainnya, sangat terkesan saat Abdy Yuhana berbicara.

“Saya melihat Abdy Yuhana, jika dia lebih memilih berdiskusi antikorupsi dibandingkan kampanye untuk kepentingan dirinya, ” tegasnya.

Gungun menilai komitmen dari seluruh segenap anak bangsa terhadap pemberantasan korupsi harus dideklrasikan serentak secara nasional.

“Aksi ini harus berulang kali dilakukan sehingga terjadi tindakan pecegahan tindak pidana korupsi, ” tegas Gungun.

Sementara itu Abdi Yuhana dalam acara diskusi ini membahas terkait salah satu bentuk memberantas korupsi, yakni bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia jangan selalu memakai sistem demokrasi mayoritas. Misalnya, lanjut Abdi, pemilihan gubernur secara langsung oleh rakyat, kemudian sistem kemenangan pemilihan 50% plus 1 dan lainnya.

” Pelaksanaan demokrasi mayoritas ini menjadikan biaya mahal dalam pertandingan demokrasi. Sehingga yang menjadi cenderung melakukan tindakan korupsi untuk mengembalikan modalnya dalam pemilihan. Maka untuk menghindari tindakan pidana korupsi salah satu faktornya mengurangi sistem demokrasi mayiritas,” ujar Abdi.

Sementara Sosiolog Unpad Giri M Quadrat mengatakan, membangun generasi antikorupsi harus bermula dari penguatan budaya ataupenguatan nilai nilai budaya di masyarakat.

” Di Jepang, China, dan sebagian Eropa, pelaksanaan budaya nya kuat, sehingga negara negara tersebut sangat minim korupsinya. Bahkan di Jepang, ada masyarakat mempunyai rasa malu hingga bunuh diri. Apalagi mereka membuat kotupsi, “tegas Giri

Sementara itu salah satu Aktivis 98 Fidel Dapatigawa menjelaskan agar komitmen dari seluruh segenap anak bangsa terhadap pemberantasan korupsi harus dideklrasikan serentak secara nasional. Aksi ini harus berulang kali dilakukan sehingga terjadi tindakan pecegahan tindak pidana korupsi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: